tag:blogger.com,1999:blog-51019539690364329542024-03-13T20:10:37.272-07:00Kicau ManiaDodi sofiyantohttp://www.blogger.com/profile/16776163258130698515noreply@blogger.comBlogger9125tag:blogger.com,1999:blog-5101953969036432954.post-18559122639044774712011-07-28T00:51:00.000-07:002011-07-28T00:51:53.515-07:00CENDET<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-OVj-4SxalQc/TjEUuTK5G5I/AAAAAAAAAB0/CgQMABoTbmo/s1600/HJFGRR.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-OVj-4SxalQc/TjEUuTK5G5I/AAAAAAAAAB0/CgQMABoTbmo/s1600/HJFGRR.jpg" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-HFRooSWuJHc/TjEUvHneauI/AAAAAAAAAB4/lTzgmctr7iQ/s1600/YRYREYERY.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-HFRooSWuJHc/TjEUvHneauI/AAAAAAAAAB4/lTzgmctr7iQ/s1600/YRYREYERY.jpg" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-JeauFuwnoL0/TjEUvYgC6qI/AAAAAAAAAB8/Ehb5C8oJaho/s1600/YRYERY.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-JeauFuwnoL0/TjEUvYgC6qI/AAAAAAAAAB8/Ehb5C8oJaho/s1600/YRYERY.jpg" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-beI6DGzrsGY/TjEUv2Roq8I/AAAAAAAAACA/liH4EAVE11Q/s1600/KGHJGJ.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-beI6DGzrsGY/TjEUv2Roq8I/AAAAAAAAACA/liH4EAVE11Q/s1600/KGHJGJ.jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;"><strong>Umum</strong></div><div style="text-align: justify;">Burung Cendet / Burung Pentet merupakan salah satu burung predator yang memiliki suara variasi isian yang sangat baik. Banyak Kicaumania yang menganggap perawatan burung jenis ini susah. Sebenarnya, seperti ditulis Om Irvan Sadewa di <a href="http://smartmastering.com/" target="_blank">SmartMasterin.Com</a>, merawat burung ini sama mudahnya dengan merawat burung berkicau jenis lain. Burung Cendet adalah burung cerdas dari keluarga Turdidae.</div><div style="text-align: justify;">Cendet termasuk burung favorit untuk para penghobi yang senang dengan burung yang bisa menirukan berbagai suara burung lain. Dulu sekitar awal 1990-an, seperti ditulis Anang Dewanto dan Maloedyyn Sitanggang di <strong>Merawat & Melatih Burung Kicauan</strong>, cendet merupakan burung yang belum banyak diminati. Bahkan harganya tidak lebih dari harga burung kutilang. Namun, dalam perkembangannya, orang mengetahui bahwa selain memiliki bentuk fisik yang indah, ternyata burung ini mempunyai suara yang menarik dan dapat memaster suara burung lainnya. Karena itu, berbondong-bondonglah orang berusaha mendapatkan burung ini dan mencari kualitas yang terbaik.</div><div style="text-align: justify;">Tipe suara Cendet yang ngerol, cenderung mendominasi suara ocehan burung lainnya jika kita gantang di dalam rumah bersama-sama. Dibanding burung lain, Cendet yang bisa memiliki lagu variatif (tergantung pola pemasterannya) ini, memiliki warna suara yang merdu. Meski bisa sangat keras, tetapi tidak memekakkan telinga. Beda dengan warna suara burung-burung kicauan lainnya.</div><div style="text-align: justify;"><strong><a href="" name="habitat">+</a>Habitat</strong></div><div style="text-align: justify;"> </div><div class="slideshow-window" id="gallery-1-slideshow" style="height: 410px; position: relative;"><div class="slideshow-slide" style="display: block; height: 410px; left: 0px; line-height: 410px; opacity: 1; position: absolute; top: 0px; width: 710px; z-index: 16;"><img align="middle" src="http://kicauan.files.wordpress.com/2010/06/l-collurio-l-i-isabellinus-l-c-cristatus-from-birds-of-the-ussr-by-v-e-flint-r-l-boehme-y-v-kostin-a-a-kutnetsov-1984.jpg?w=520" /><span class="slideshow-line-height-hack"> </span></div></div>Cendet juga memiliki nama lain, seperti bentet, pentet, dan toet (Jawa Barat) dan burung ini merupakan burung petengger dan pemangsa yang agresif dari Famili Laniidae. Famili Laniidae mencakup 74 spesies yang dibagi dalam 4 subfamili. Cendet yang umum termasuk dalam subfamili Laniinae dan Genus <em>Lanius.</em> <div style="text-align: justify;">Jenis cendet sendiri bermacam-macam yang tersebar di beberapa wilayah di dunia. Salah satunya, adalah cendet abu-abu besar <em>(L excubitor). </em>Spesies ini memiliki ukuran tubuh terbesar dengan panjang sampai 25 cm. Cendet ini berkembang biak di Eropa, Asia, dan Amerika Utara.</div><div style="text-align: justify;">Bersama dengan cendet hitam putih <em>(L ludovicianus), </em>burung – burung ini merupakan spesies yang biasa tinggal di dunia baru (Amerika). Jenis lainnya, cendet abu-abu kecil <em>(L.minor) </em>yang memiliki habitat di Eropa Selatan, Asia Tengah, dan Afrika bagian timur. selain itu,</div><div style="text-align: justify;">Cendet kepala merah <em>(L senator) </em>yang tinggal di Inggris bagian selatan, Eropa, Asia, dan Afrika. Ada pula jenis burung bentet yang memiliki bentuk serupa yang terdapat di India dan Asia Tenggara, yakni cendet cokelat (/.. <em>christatus) </em>yang banyak dilombakan di Indonesia dan cendet leher hitam <em>(L colarris).</em></div><div style="text-align: justify;">Burung ini memiliki habitat asli di hutan, terutama di pepohonan tinggi. Makanan yang disukainya adalah biji-bijian, serangga, dan buah. Sarang burung ini biasanya terbuat dari ranting, rumput, lumut, bunga-bungaan, wol, dan bulu yang diikat dengan menggunakan sarang laba-laba dan dikaitkan ke pohon atau semak-semak pada ketinggan 4—6 meter dari atas tanah. burung ini mampu menghasilkan telur sebanyak 3—6 butir per periode masa bertelur. Telur-telur ini akan menetas setelah dierami selama dua minggu.</div><div style="text-align: justify;">Pada masa pengeraman, sebagian besar waktu induk betina dihabiskan untuk mengerami telurnya. Untuk mendapatkan makanan, induk jantan akan menyuapinya. Pada usia 2—3 minggu setelah menetas, biasanya anakan cendet telah mulai belajar terbang dan meninggalkan sarangnya.</div><div style="text-align: justify;"><strong>Karakter dasar burung Cendet</strong></div><ul style="text-align: justify;"><li>Ganas apabila lapar. Burung ini akan berlaku agresif apabila lapar.</li>
<li>Petarung yang memiliki teritorial. Apabila mendengar suara burung lain atau melihat burung sejenis, maka semangat tempurnya langsung berkobar.</li>
<li>Birahi yang cenderung mudah naik. Burung ini sangat mudah naik birahinya, banyak penyebab yang dapat membuat naiknya birahi pada burung jenis ini. Stelan EF (Extra Fooding) yang over, penjemuran yang berlebih atau melihat burung Cendet lain, dapat dengan cepat menaikkan tingkat birahinya.</li>
<li>Mudah jinak. Karena kemampuan beradaptasinya yang tinggi, maka burung ini mudah jinak kepada manusia.</li>
</ul><div style="text-align: justify;"><strong><em><a href="http://omkicau.com/burung-pentet-atau-cendet/#peta">Kembali ke MENU ARTIKEL</a></em></strong></div><div style="text-align: justify;"><strong><a href="" name="ciri">+</a>Ciri berdasar daerah asal</strong></div><div style="text-align: justify;"><strong>Ciri Fisik</strong></div><div style="text-align: justify;">Panjang tubuhnya 20—25 cm. Paruhnya membentuk kait di bagian ujung, serupa dengan burung falkon, sejenis burung elang. Cendet juga memiliki tungkai yang kuat dan cakar yang tajam yang dipergunakan untuk mencengkeram mangsanya di udara. Sayap yang pendek dan bulat menyandang 10 batang bulu sayap luar primer dan ekor yang bulat memiliki 12 bulu yang berfungsi sebagai kemudi ketika cendet sedang terbang. Cendet juga mempunyai bulu kaku yang tumbuh di sekitar moncongnya.</div><div style="text-align: justify;">Ciri khas burung cendet adalah ekornya yang panjang dan akan meliuk-liuk jika sedang berbunyi. Nyanyian cendet mencakup nada-nada yang harmonis. Berbeda sekali dengan pekikannya yang ribut dan kedengaran kencang melengking. Sifat asli burung cendet adalah galak. Jika mematuk, biasanya sekaligus menggigit dengan paruhnya yang tajam. Jika menggigittangan atau bagian tubuh lainnya, biasanya akan meninggalkan bekas gigitan di bagian tubuh tersebut.</div><div style="text-align: justify;">Namun, jika burung cendet ini kita pelihara sejak piyikan, sifat galaknya akan sedikit hilang. Bahkan burung ini akan mendekat jika melihat tangan kita. Cendet akan langsung turun seolah-olah kita akan memberinya makan.</div><div style="text-align: justify;"><strong><em><a href="http://omkicau.com/burung-pentet-atau-cendet/#peta"><strong><em> </em></strong></a><strong><em><a href="http://omkicau.com/burung-pentet-atau-cendet/#peta">Kembali ke MENU ARTIKEL</a></em></strong> </em></strong></div><div style="text-align: justify;"><strong><a href="" name="kelamin">+</a>Ciri jantan dan betina</strong></div><div style="text-align: justify;">Untuk membedakan jenis kelamin burung cendet dapat dilakukan dengan cara mengamati bagian samping kiri dan kanan burung . Jika di bagian pipinya ada warna hitam yang mencolok sekali, menunjukkan bahwa cendet tersebut berkelamin jantan. Untuk betina, warna hitamnya terlihat semu. Dilihat dari bentuk kepalanya, cendet betina biasanya mempunyai kepala agak menggelembung. Sementara itu, jantannya memiliki bentuk kepala yang agak ceper mendatar. Untuk lebih pasti dapat dilihat di bagian supit burung. Burung cendet jantan mempunyai supit kecil panjang ditandai dengan motif bulu berupa garis tidak beraturan di bagian supitnya. Pada betina, bentuk supitnya besar dengan motif bulu garis teratur seperti kembang.</div><div style="text-align: justify;"><strong><em><a href="http://omkicau.com/burung-pentet-atau-cendet/#peta">Kembali ke <strong><em> </em></strong></a><strong><em><a href="http://omkicau.com/burung-pentet-atau-cendet/#peta">MENU ARTIKEL</a></em></strong></em></strong></div><div style="text-align: justify;"><strong><a href="" name="memilih">+</a>Memilih Cendet</strong></div><div style="text-align: justify;">Perawatan sebagus apa pun, tidak akan membawa hasil yang maksimal kalau cendet tersebut memang tidak mempunyai trah atau karakter tempur yang mantap. Kualitas cendet amat ditentukan oleh faktor genetiknya.</div><div style="text-align: justify;">Bagi pecinta burung, cendet merupakan burung yang sangat menyenangkan. Variasi suara, volume suara, dan keindahan penampilannya menjadi alasan bagi penikmat kicauan memilih cendet sebagai klangenannya. Namun, jika kualitas suara yang disasar, jenis kelamin sangat menentukan kesenangan dalam memelihara burung ini. Cendet yang berkelamin jantan tentu memiliki warna yang lebih mencolok, variasi suara yang lebih beraneka ragam, dan volume suara yang keras.</div><div style="text-align: justify;">Potensi <em>ngoceh </em>tanpa henti juga bisa dilihat dari perawakannya. Bakalan yang baik harus berbadan tegap. Sayapnya terkesan kokoh, rapi, simetris, dan tidak cacat. Pilih burung berkepala besar, membulat, dan bagian atasnya datar. Burung berkepala besar diyakini sebagai burung pintar. Perhatikan juga bentuk dan ukuran paruh.</div><div style="text-align: justify;">Utamakan cendet dengan paruh tebal dan panjang, tetapi tampak proporsional dengan ukuran kepala dan tubuh. Paruh tebal dan tampak kokoh menandakan burung bisa membawakan lagu dengan tembakan dan volume keras. Sebaliknya, jika paruh terlihat pipih, cenderung <em>ngerol. </em>Jika <em>ngerol, </em>volume suara akan lebih kecil karena dibutuhkan napas lebih lama.</div><div style="text-align: justify;">Sementara itu, jika dilihat dari penampilannya, cendet yang rajin berkicau mempunyai ciri sebagai berikut.</div><div style="text-align: justify;">— Bermata jeli serta berbulu rata dan agak mengilap.</div><div style="text-align: justify;">— Gerakannya gesit, duburnya bersih dari kotoran, serta organ kanan dan kirinya seimbang</div><div style="text-align: justify;">— Volume suara keras.</div><div style="text-align: justify;">— Mempunyai bakat alami (mental) yang baik. Tidak takut ketika bertemu dengan burung sejenis, baik ketika latihan maupun kontes.</div><div style="text-align: justify;">Selain referensi dari buku <strong>Merawat & Melatih Burung Kicauan</strong> yang saya kutip di atas, ada pula tips lain pemilihan cendet versi Om Irvan, sebagai berikut:</div><ul style="text-align: justify;"><li>Berkelamin jantan, ciri-ciri burung Cendet jantan dapat dilihat warna bulu yang tegas mengkilap dan kontras.</li>
<li>Bentuk paruh, sebaiknya pilih bentuk paruh yang berpangkal lebar, tebal, besar dan panjang. Paruh bagian bawah cenderung lurus. Jangan memilih bahan yang memiliki paruh bengkok. Posisi lubang hidung pilih sedekat mungkin dengan posisi mata.</li>
<li>Kepala besar, mata bulat besar dan melotot. Ini menandakan burung ini mempunyai mental tempur yang baik.</li>
<li>Postur badan, pilihlah bahan yang berpostur sedang dengan panjang leher, badan dan ekor serta kaki yang serasi. Jangan memilih bahan yang berleher dan berbadan pendek.</li>
<li>Sayap mengepit rapat dan kaki mencengkram kuat, ini menandakan bahan tersebut sehat. Pilihlah Kaki yang besar dan terlihat kering. Warna kaki tidak berpengaruh terhadap mental burung.</li>
<li>Lincah dan bernafsu makan besar. Ini merupakan ciri-ciri bahan yang bermental baik.</li>
<li>Leher panjang padat berisi. Menandakan burung ini akan mengeluarkan power suara secara maksimal.</li>
</ul><div style="text-align: justify;"><strong><em><a href="http://omkicau.com/burung-pentet-atau-cendet/#peta"><strong><em> </em></strong></a><strong><em><a href="http://omkicau.com/burung-pentet-atau-cendet/#peta">Kembali ke MENU ARTIKEL</a></em></strong> </em></strong></div><div style="text-align: justify;"><strong><a href="" name="perawatan">+</a>Cara perawatan</strong></div><div style="text-align: justify;"><strong>a. Perlengkapan Kandang</strong></div><div style="padding-left: 30px; text-align: justify;"><strong>1. Sangkar</strong></div><div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">Sesuai dengan ukuran tubuhnya, kandang cendet biasanya lebih kecil dibandingkan dengan sangkar murai atau sangkar anis merah. Ukuran yang umum digunakan adalah 40 x 45 x 70 cm.</div><div style="padding-left: 30px; text-align: justify;"><strong>2. Tenggeran</strong></div><div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">Letakkan dua tenggeran di dalam kandang. Tenggeran terbaik dibuat dari bahan kayu asam yang struktur kayunya agak kasar meskipun sudah dikupas kulitnya. Letakkan 2 buah tenggeran tersebut secara sejajar atas dan bawah. Diameter tenggeran 1,5—2 cm.</div><div style="padding-left: 30px; text-align: justify;"><strong>3. Kerodong</strong></div><div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">Dalam perawatan cendet, kerodong berguna untuk membuat cendet istirahat. Penggunaan kerodong juga bermanfaat untuk perkembangan mentalnya. Untuk cendet muda, gunakan kerodong dengan warna lembut atau putih. Secara psikologis, burung muda masih takut menghadapi perubahan lingkungan secara drastis. Kerodong warna putih juga berfungsi untuk mengontrol kebersihan kandang dan burung . Jika dirasakan burung telah bisa beradaptasi, baru boleh mengganti kerodongnya dengan warna yang lebih gelap.</div><div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">Tetapi saya sarankan, kerodong burung jika memang perlu saja sebab burung yang terlalu banyak kerodong, kurang banyak berlatih bernyanyi. Lain misalnya burung yang akan dipersiapkan untuk lomba, maka kerodong selama 3-4 hari sebelum turun lomba adalah langkah yang baik. Tujuannya, agar burung menyimpan tenaga atau stamina.</div><div style="text-align: justify;"><strong>b. Pakan</strong></div><div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">Ada beberapa versi cara pemberian pakan untuk burung cendet. Ada yang menyebutkna, pakan diberikan setelah burung dimandikan. Pada pagi hari, berikan jangkrik 10 ekor dan kroto 1 sendok makan, dan pada sore hari berikan jangkrik 5 ekor dan kroto 1 sendok makan. Khusus untuk setiap hari Jumat dan Sabtu, menu makanannya ditambah lagi. Pada pagi hari, berikan jangkrik 15 ekor dan ulat hongkong 3 ekor. Pada sore hari, diberi jangkrik 7 ekor dan ulat hongkong 3 ekor.</div><div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">Sementara itu, pada saat burung akan dilombakan (biasanya hari Minggu), jumlah jangkrik dan kroto tetap tetapi ditambah ulat hongkong 5 ekor. Setelah lomba, cendet kembali diberi jangkrik 5 ekor dan ulat hongkong 3 ekor dan kakinya disemprot air.</div><div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">Burung cendet sebaiknya tidak dilombakan lebih dari dua kali dalam satu bulan. Hal ini bertujuan agar stamina burung cendet tetap stabil. Jika stamina burung kurang baik, akan memengaruhi mental dari burung cendet itu sendiri. Untuk kepentingan lomba dan meningkatkan performa burung kicauan, pemberian makanan tambahan atau <em>extra fooding </em>diperlukan. <em>Extra fooding </em>yang bisa diberikan adalah jangkrik, kroto, dan ulat hongkong.</div><div style="text-align: justify;">Ada juga tips lain, sebagai berikut:</div><ul style="text-align: justify;"><li>Voer (sebaiknya pilih yang berkadar protein sedang yaitu: 12%-18%, belum tentu Voer yang berharga mahal akan cocok dengan sistem metabolisme setiap burung Cendet. Voer harus selalu tersedia didalam cepuknya. Selalu ganti dengan Voer yang baru setiap dua hari sekali.</li>
<li>EF (Extra Fooding), pakan tambahan yang sangat baik buat burung Cendet yaitu: Jangkrik, Orong-orong, Kroto, Cacing, Ulat Hongkong, Ulat Bambu, Kelabang, Belalang dan lainnya. Pemberian EF harus selalu disesuaikan dengan karakter pada masing-masing burung dan juga harus mengetahui dengan pasti dampak klausal dari pemberiannya EF tersebut.</li>
</ul><div style="text-align: justify;">Harus hati-hati dalam pemberian <em>extra fooding </em>karena dapat menyebabkan cendet menjadi sering bersalto. Hal ini dapat mengurangi kemerduan suaranya. Namun, salto pada burung cendet sebenarnya dapat diatasi dengan cara-cara berikut ini.</div><ul style="text-align: justify;"><li>Pastikan burung kecukupan multivitamin dan mineral yang menjaga stamina dan metabolisme burung selalu dalam kondisi prima.</li>
<li>Mandikan burung sebaiknya dua kali setiap hari, pagi dan sore, ketika matahari masih ada.</li>
<li>Sementara waktu, burung yang mengalami mabung, hanya diberikan voer.</li>
<li>Pahami karakter burung dengan mengubah posisi atau jumlah tenggeran. Misalnya, dua tenggeran yang diletakkan atas bawah diubah posisinya menjadi sejajar atau jumlah tenggeran dikurangi.</li>
<li>Cara lainnya, mengubah jenis atau ukuran kandang.</li>
</ul><div style="text-align: justify;"><strong>Perawatan umum cendet </strong></div><div style="text-align: justify;">Perawatan harian untuk burung Cendet relatif sama dengan burung berkicau jenis lainnya, kunci keberhasilan perawatan harian yaitu rutin dan konsisten.<br />
Berikut ini Pola Perawatan Harian dan Stelan Harian untuk burung Cendet:</div><ul style="text-align: justify;"><li>Jam 07.00 burung diangin-anginkan di teras. Jam 07.30 burung dimandikan (karamba mandi atau semprot, tergantung pada kebiasaan masing-masing burung).</li>
<li>Bersihkan kandang harian. Ganti atau tambahkan Voer dan Air Minum.</li>
<li>Berikan Jangkrik 4 ekor pada cepuk EF. Jangan pernah memberikan Jangkrik secara langsung pada burung.</li>
<li>Penjemuran dapat dilakukan selama 1-2 jam/hari mulai pukul 08.00-11.00. Selama penjemuran, sebaiknya burung tidak melihat burung sejenis.<br />
Setelah dijemur, angin-anginkan kembali burung tersebut diteras selama 10 menit, lalu sangkar dikerodong.</li>
<li>Siang hari sampai sore (jam 10.00-15.00) burung dapat di Master dengan suara Master atau burung-burung Master.</li>
<li>Jam 15.30 burung diangin-anginkan kembali diteras, boleh dimandikan bila perlu.</li>
<li>Berikan Jangkrik 2 ekor pada cepuk EF.</li>
</ul><ul style="text-align: justify;"><li>Jam 18.00 burung kembali dikerodong dan di perdengarkan suara Master selama masa istirahat sampai pagi harinya.</li>
</ul><div style="text-align: justify;"><strong>PENTING</strong></div><ul style="text-align: justify;"><li>Kroto segar diberikan 1 sendok makan maksimal 2x seminggu.</li>
<li>Pemberian Cacing diberikan 1 ekor 2x seminggu.</li>
</ul><ul style="text-align: justify;"><li>Berikan Multivitamin yang dicampur pada air minum seminggu sekali saja.</li>
</ul><div style="text-align: justify;"><strong>Penanganan apabila cendet over birahi</strong></div><ul style="text-align: justify;"><li>Pangkas porsi Jangkrik menjadi 2 pagi dan 2 sore</li>
<li>Berikan Cacing 2 ekor 2x seminggu</li>
<li>Berikan Ulat Bambu 2 ekor 3x seminggu</li>
<li>Frekuensi mandi dibuat lebih sering, misalnya pagi-siang dan sore</li>
<li>Lamanya penjemuran dikurangi menjadi 30 menit/hari saja</li>
<li>Mandi malam</li>
</ul><div style="text-align: justify;"><strong>Penanganan apabila Cendet kondisinya drop</strong></div><ul style="text-align: justify;"><li>Tingkatkan porsi pemberian Jangkrik menjadi 5 pagi dan 5 sore</li>
<li>Tingkatkan porsi pemberian Kroto menjadi setiap hari</li>
<li>Berikan Kelabang 2 ekor seminggu sekali</li>
<li>Mandi dibuat 2 hari sekali saja</li>
<li>Burung segera diisolasi, jangan melihat dan mendengar burung Cendet lain dahulu</li>
<li>Lamanya penjemuran ditambah menjadi 2-3 jam/hari</li>
</ul><div style="text-align: justify;"><strong><em><a href="http://omkicau.com/burung-pentet-atau-cendet/#peta"><strong><em> </em></strong></a><strong><em><a href="http://omkicau.com/burung-pentet-atau-cendet/#peta">Kembali ke MENU ARTIKEL</a></em></strong> </em></strong></div><div style="text-align: justify;"><strong><a href="" name="mabung">+</a>Perawatan dan setelan Cendet mabung</strong></div><div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">Masa mabung (moulting) merupakan masa yang sangat menuntut perhatian penghobi burung. Bulu yang hilang dan digantikan selama masa mabung atau meranggas ini menyerap 25% dari total protein yang ada di dalam tubuh burung. Inilah mengapa selama masa mabung perlu ditambahkan juga protein sebesar seperempat total protein dalam tubuh burung.</div><div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">Bulu-bulu dan selongsong bulu terdiri atas lebih dari 90% protein, khususnya protein yang disebut keratins. Protein bulu berbeda dengan protein pada tubuh dan telur serta memerlukan jumlah proporsional yang berbeda atas asam amino (pembangun sel atau blok protein). Burung harus mengonsumsi makanan dengan kandungan asam amino jenis ini kemudian menyerap dan disimpan sebagai protein (keratin) khusus bagi keperluan pertumbuhan bulu. Proses ini sangat penting bagi burung dan tubuh burung harus bekerja ekstra untuk mendapatkan gizi yang cukup untuk membentuk bulu secara sempurna.</div><div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">Ketika burung mabung, mereka juga memerlukan energi yang besar untuk memproduksi bulu baru. Keperluan energi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan protein, menyebabkan burung harus mengonsumsi lebih banyak makanan selama meranggas untuk dapat mempertahankan pertumbuhan bulu baru. Untuk diketahui saja, energi yang diperlukan burung selama masa mabung sebesar dua setengah kali lebih banyak ketimbang burung yang sedang memproduksi telur (lihat misalnya penjelasan pada “Moulting in Bird” di situs vetafarm.com yang menjadi referensi utama untuk tulisan mengenai masalah mabung ini).</div><div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">Faktor-faktor yang berpengaruh pada masa mabung tidak bisa sepenuhnya dipahami, karena sangat kompleks. Umur burung, musim saat mabung, cuaca harian, kadar hormon dan siklus perkembangbiakan, semua menjadi faktor penentu bagi keberhasilan atau kegagalan burung melewati masa mabung.</div><div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">Hal yang paling utama untuk diingat adalah bahwa pada saat burung mabung, Anda harus memberikan suplai pakan yang cukup sehingga mereka bisa mengembangkan bulu-bulu sesempurna mungkin.</div><div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">Untuk menyediakan protein yang diperlukan untuk peningkatan produksi bulu, Anda harus meningkatkan asam amino yang mengandung sulfur seperti metionin dan sistin. Protein seperti itu bisa ditemukan di dalam daging hewan. Daging dapat diberikan kepada kebanyakan burung yang sedang mabung dalam jumlah kecil plus pemberian suplemen makanan yang baik. Suplemen multivitamin dan multimineral yang baik seharusnya mengandung berbagai vitamin dan mineral serta asam amino untuk memungkinkan tumbuhnya bulu secara normal.</div><div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">Meskipun pada umumnya mabung berjalan normal, ada beberapa hal yang sering mengganggu masa mabung burung, khususnya tumbuhnya bulu yang tidak merata atau bahkan ada bulu yang tidak rontok (sekadar nyulam).</div><div style="text-align: justify;"><strong>Penggangu tersebut antara lain:</strong></div><div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">* <strong>Penyakit -</strong> Penyakit yang disebabkan virus circovirus (Beak and Feather Disease) dan virus polyoma adalah penyakit paling umum yang menyebabkan burung kesulitan memproduksi bulu. Psittacosis kronis, gangguan parasit dan infeksi bakteri pada usus dapat pula menyebabkan bulu burung sulit tumbuh.</div><div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">* <strong>Gizi buruk</strong> – Sebagaimana digambarkan di atas, persyaratan untuk berlangsungnya produksi bulu secara normal memang sangat banyak, dan karenanya makanan yang kurang gizi bisa menyebabkan tumbuhnya bulu yang tidak berkualitas (mudah patah, mudah kusam, melintir/ keriting dan sebagainya).</div><div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">* <strong>Kimiawi</strong> – penggunaan bahan kimiawi sering menyebabkan bulu tumbuh tidak sempurna atau bahkan merusak bulu. Salah satu contohnya adalah zat pembasmi cacing pada merpati yang dikenal sebagai Mebendazole. Bahan kimia ini akan menyebabkan bulu burung melintir jika diberikan semasa burung mabung.</div><div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">* <strong>Stres</strong> – Hal ini terjadi terutama untuk burung yang disuapi/loloh dengan tangan manusia. Tangan manusia menyebabkan bulu baru tidak bisa berkembang sempurna dan sebagainya.</div><div style="text-align: justify;">Apa yang perlu Anda lakukan agar burung dapat memiliki bulu baru sebaik mungkin?</div><div style="padding-left: 30px; text-align: justify;"><strong>Pertama-tama</strong> menyingkirkan segala cacing, kutu, mikroba pengganggu dan parasit lainnya.</div><div style="padding-left: 30px; text-align: justify;"><strong>Kedua</strong>, pastikan tidak satu pun dari burung Anda menjadi pembawa virus bibit penyakit, misalnya Polyoma.</div><div style="padding-left: 30px; text-align: justify;"><strong>Ketiga</strong>, berikan gizi yang cukup selama burung meranggas/mabung dengan pakan yang bagus. Hanya saja perlu diingat bahwa pakan yang bagus bukan berarti pakan yang banyak, sebab terlalu banyak pakan yang hanya mengandung karbohidrat misalnya, hanya akan membuat burung kekurangan gizi meski secara fisik terlihat gemuk.</div><div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">Jika Anda telah melakukan semua hal di atas dan masih mengalami masalah dengan kualitas bulu Anda perlu berbicara dengan dokter hewan khusus burung.</div><div style="text-align: justify;"><strong>Cara Smart menggunakan BirdVit</strong></div><div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">Dalam kaitan dengan persoalan mabung inilah disarankan kepada penghobi burung untuk memberikan burung asupan tambahan, misalnya <strong>BirdMolting</strong> atau juga <strong>BirdVit</strong> untuk burung yang sedang mabung. Cara ini lebih smart” sebab <strong>BirdVit</strong> adalah multivitamin dan multimineral yang sangat diperlukan burung selama masa mabung.</div><div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">BirdVit mengandung hampir semua vitamin dan mineral yang diperlukan burung, seperti:</div><ul style="padding-left: 30px; text-align: justify;"><li>Vitamin utama, yakni A, D3, E, B1, B2, B3 (Nicotimanide) B6, B12, C dan K3.</li>
<li>Zat esensial seperti D-L Methionine, I-Lisin HCl, Folic Acid (sesungguhnya adalah salah satu bentuk dari Vitamin B) dan Ca-D Pantothenate.</li>
<li>Mineral utama seperti potasium chlorida, sodium chlorida, magnesium sulfate, mangan sulfate, iron sulfate, zinc sulfate, copper sulfate dan cobalt sulfate.</li>
</ul><div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">Dengan demikian, selama kita menggunakan BirdVit untuk menangani burung mabung, maka kita cukup memberikan porsi pakan seperti sediakala tanpa khawatir burung kekurangan “energi masa mabung”. Sebab, memang benar energi yang diperlukan burung ketika mabung bukanlah energi yang hanya akan mengumpul menjadi lemak tetapi energi untuk pertumbuhan bulu seperti asam amino yang mengandung sulfur seperti metionin dan sistin.</div><div style="text-align: justify;"><strong> </strong></div><div style="text-align: justify;"><strong>Cendet bermasalah</strong></div><div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">Untuk burung-burung yang sangat bermasalah misalnya bulu mudah patah atau burung sakit-sakitan seusai masa mabung, biasanya dikarenakan asupan mineralnya yang kurang. Selain digunakan <strong>BirdVit</strong>, Anda bisa menyertakan pula <strong>BirdMineral</strong>.</div><div style="text-align: justify;">Apa beda <strong>BirdMineral</strong> dan <strong>BirdVit</strong>?</div><div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">Untuk diketahui, ada mineral dan vitamin tertentu yang tidak efektif jika digunakan bersamaan. Akan saling melemahkan. Karena keduanya sama-sama dibutuhkan burung dalam jumlah yang proporsional, maka mineral dan vitamin tertentu hanya bisa dicampur dengan komposisi dan volume tertentu.</div><div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">Seperti diketahui di dalam <strong>BirdVit</strong> ada sejumlah mineral yang sangat diperlukan burung. Namun kandungan mineral di dalam <strong>BirdVit</strong> tidak sebesar di dalam <strong>BirdMineral</strong> karena selain sebagai penjaga vitalitas burung, <strong>BirdMineral</strong> juga bersifat mengcover atau mengobati.</div><div style="text-align: justify;"><strong><a href="" name="lomba">+</a>Perawatan dan stelan burung cendet untuk lomba</strong></div><div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">Perawatan lomba sebenarnya tidak jauh berbeda dengan perawatan harian. Tujuan perawatan pada tahap ini yaitu mempersiapkan burung agar mempunyai tingkat birahi yang diinginkan dan memiliki stamina yang stabil. Kunci keberhasilan perawatan lomba yaitu mengenal baik karakter dasar masing-masing burung.</div><div style="text-align: justify;"><strong>Berikut ini Pola Perawatan dan Stelan Lomba untuk burung Cendet:</strong></div><ul style="text-align: justify;"><li>H-3 sebelum lomba, Jangkrik bisa dinaikkan menjadi 5 ekor pagi dan 5 ekor sore.</li>
<li>H-2 sebelum lomba, burung sebaiknya dijemur maksimal 30 menit saja.</li>
<li>1 Jam sebelum di gantang lomba, burung di mandikan dan berikan Jangkrik 3-5 ekor dan Ulat Hongkong 6-15 ekor.</li>
<li>Apabila burung akan turun lomba kembali, berikan Jangkrik 2 ekor lagi.</li>
</ul><div style="text-align: justify;"><strong>Penting</strong></div><ul style="text-align: justify;"><li> Sebaiknya, mulai H-6 burung diisolasi. Jangan sampai melihat dan mendengar suara burung Cendet lain.</li>
<li>Lakukan mandi malam (jam 19.00-20.00) pada H-1.</li>
</ul><div style="text-align: justify;"><strong>Perawatan dan stelan Cendet pasaca lomba</strong></div><div style="text-align: justify;">Perawatan pasca lomba sebenarnya berfungsi memulihkan stamina dan mengembalikan kondisi fisik burung.</div><div style="text-align: justify;"><strong>Berikut ini Pola Perawatan dan Stelan pasca Lomba untuk burung Cendet:</strong></div><ul style="text-align: justify;"><li>Porsi EF dikembalikan ke Stelan Harian.</li>
<li>Berikan Multivitamin pada air minum pada H+1 setelah Lomba.</li>
<li>Sampai H+3 setelah Lomba, penjemuran maksimal 30 menit saja.</li>
</ul><div style="text-align: justify;"><strong>SUARA MASTER YANG BAIK UNTUK BURUNG CENDET / PENTET</strong></div><div style="text-align: justify;">Irama lagu yang dimiliki burung memegang peranan yang sangat penting di dalam penilaian lomba burung berkicau. Karena kembali kepada filosofi burung berkicau, daya tarik utama dari burung berkicau adalah kemampuan berkicaunya (irama lagu).</div><div style="text-align: justify;">Memilih suara-suara master untuk burung andalan kita janganlah terfokus hanya memilih suara-suara master yang kedengarannya unik dan bagus.</div><div style="text-align: justify;">Sangat banyak metode dan cara-cara yang dapat dilakukan di dalam proses pemasteran burung berkicau. Dan juga banyak sekali berkembang mitos-mitos yang keliru dalam prakteknya dilapangan. Salah satu mitos aneh yang berkembang, yaitu burung yang akan di master harus melihat burung masternya, agar burung yang di master dapat menirukan gaya bunyi dan cara membuka mulut burung master tersebut. Mitos lainnya yaitu proses pemasteran burung berkicau harus menunggu burung dalam keadaan ganti bulu atau mabung.</div><div style="text-align: justify;">Sebenarnya; Pemasteran dapat kita lakukan tidak harus menunggu burung berkicau dalam keadaan mabung atau berganti bulu. Burung berkicau dalam keadaan normal, bahkan dalam keadaan top form pun juga dapat dilakukan pemasteran. Ada Mitos yang mengatakan pemasteran burung harus menunggu masa burung mabung.</div><div style="text-align: justify;">Alasannya karena; Pada saat mabung, burung berkicau cenderung untuk banyak diam dan sangat jarang sekali berkicau. Burung yang banyak diam pada masa mabung tersebut, cenderung untuk lebih banyak menggunakan waktunya untuk menyimak dan mengolah suara-suara yang ada disekelilingnya. Apabila suara yang didengarnya sesuai dengan tipikal karakter suaranya, maka akan direkam dan ditirukan.</div><div style="text-align: justify;">Kunci keberhasilan dalam memaster burung (pemasteran burung berkicau) adalah memaster burung dengan suara-suara master (burung master) yang cocok dan sesuai dengan karakter dasar lagu burung yang akan di master (burung maskot).</div><div style="text-align: justify;">Untuk pemasteran yang bagus, silakan baca referensinya <strong><a href="http://smartmastering.com/" target="_blank">di sini.</a></strong></div><div style="text-align: justify;"><strong><em><a href="http://omkicau.com/burung-pentet-atau-cendet/#peta"><strong><em> </em></strong></a><strong><em><a href="http://omkicau.com/burung-pentet-atau-cendet/#peta">Kembali ke MENU ARTIKEL</a></em></strong></em></strong><strong><em><strong><em> </em></strong></em></strong></div><div style="text-align: justify;"><strong><span style="color: red;"><a href="" name="problem">+</a>PROBLEM UTAMA CENDEY</span><br />
</strong><strong>1.Gampang rontok bulu<br />
2. Loncat-loncat saat ditrek<br />
3. Tidak juga segera bunyi<br />
4. Nyekukruk tidak semangat<br />
5. Suka salto </strong><strong>.</strong></div><div style="text-align: justify;"><strong>1. Gampang rontok bulu</strong><br />
Penyebabnya antara lain (1) Makanan mengandung lemak dan/atau kalori tinggi sehingga membuka pori-pori kulit; (2) Bulu belum kuat sudah banyak diadu/ditrek; (3) Selama masa mabung tidak mendapat asupan nutrisi yang baik, terutama mineral. Untuk masalah asupan mineral, bisa gunakan <strong>Bird Mineral</strong> selama masa mabung atau pasca mabung (ketika mulai terlihat tanda rontok padahal baru saja tuntas mabung).</div><div style="text-align: justify;"><strong>2. Loncat-loncat. </strong>Penyebabnya adalah kurang birahi atau bisa juga terlalu galak, serta adanya gangguan parasit, terutama air sac mite, yakni tungau kantung udara yang tidak kasat mata.</div><div style="text-align: justify;">Untuk mempercepat birahi burung, bisa dilakukan terapi <strong>BirdShout</strong>. Jika burung terlalu galak, disemprot sprayer sedikit sebelum tanding; atau bisa juga diberi cacing.</div><div style="text-align: justify;">Sementara untuk burung kutuan atau kena tungau, burung memang sepertinya tidak kutuan, tetapi sesungguhnya membawa tungau di kantung udaranya. Bisa diatasi dengan penyemnprotan <strong>Fresh Aves</strong> dibarengi pengolesan <strong>BirdFresh</strong>.</div><div style="text-align: justify;"><strong>3. Tidak juga segera bunyi</strong> biasanya disebabkan burung masih terlalu muda atau burung tidak fit.</div><div style="text-align: justify;">Pastikan burung fit dengan menggunakan produk rawatan harian <strong>BirdVit.</strong></div><div style="text-align: justify;"><strong>4. Nyekukruk </strong>tidak semangat, biasanya dikarenakan cacingan. Atasi dengan <strong>AscariStop</strong>.</div><div style="text-align: justify;"><strong>5. Jika cendet suka salto bisa artikelnya <a href="http://omkicau.com/2010/04/07/tips-lain-hilangkan-suara-setan-kacer-mbagong-dan-pentet-serta-anis-merah-manja/">di sini</a></strong>.</div>Dodi sofiyantohttp://www.blogger.com/profile/16776163258130698515noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5101953969036432954.post-68191005325801176692011-07-28T00:46:00.000-07:002011-07-28T00:46:11.225-07:00KACER DADA PUTIH<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-pWig-UAL8DA/TjETU4HtIjI/AAAAAAAAABo/sD6VwuD6kdM/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-pWig-UAL8DA/TjETU4HtIjI/AAAAAAAAABo/sD6VwuD6kdM/s1600/images.jpg" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-C49wohBOU6w/TjETVQuQ4yI/AAAAAAAAABs/Nh_LzaYu6v0/s1600/YYYY.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-C49wohBOU6w/TjETVQuQ4yI/AAAAAAAAABs/Nh_LzaYu6v0/s1600/YYYY.jpg" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-0X0UNfTsVlo/TjETV_UmgDI/AAAAAAAAABw/KFq0OqTmYp8/s1600/RRR.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-0X0UNfTsVlo/TjETV_UmgDI/AAAAAAAAABw/KFq0OqTmYp8/s1600/RRR.jpg" /></a></div><strong>Umum</strong><br />
<div style="text-align: justify;">Burung kacer atau Magpie Robin yang populer di Indonesia saat ini ada dua jenis, yakni kacer hitam yang sering disebut kacer jawa dan kacer poci atau kacer sekoci yang sering disebut kacer sumatra. Burung ini memang masih berkerabat yakni sama-sama dalam genus <strong>Copsychus</strong>.</div><div style="text-align: justify;">Burung kacer jawa nama ilmiahnya adalah <strong><em>Copsychus sechellarum</em></strong> sedangkan kacer poci adalah <strong><em>Copsychus saularis. </em></strong></div><div style="text-align: justify;">Perbedaan keduanya yang menyolok hanyalah pada warna bulu hitam-putih. Copsychus sechellarum atau kacer jawa berbulu hitam semua di bagian dada sampai dekat kloaka, sementara Copsychus saularis ataui kacer poci warna hitam hanya sampai dada dan ke bawah hingga kloaka berwarna putih. Sementara itu burung yang sangat mirip dengan kacer poci atau kacer sumatra adalah kacer madagaskar (Copsychus albospecularis).</div><strong><a href="" name="habitat">+</a>Habitat</strong><br />
<strong> </strong>Seperti disebutkan di atas, kacer terdiri dari 3 species, yakni Copsychus saularis, Copsychus sechellarum dan Copsychus albospecularis. Khusus untuk Copsychus saularis (Oriental Magpie Robin) ini terdiri dari 9 subspecies, yaitu:<br />
<div class="wp-caption alignright" id="attachment_15148" style="width: 220px;"><img alt="" class="size-medium wp-image-15148" height="158" src="http://kicauan.files.wordpress.com/2010/05/copsychus-saularis.jpg?w=210&h=158" title="Copsychus saularis" width="210" /><div class="wp-caption-text">Kacer poci atau sekoci atau kacer sumatra</div></div><div style="text-align: justify;">1. saularis, (Thailand, India, Nepal, Malaysia, Indonesia)</div>2. andamanensis, (Kep. Andaman)<br />
3. musicus, (Peninsular, Malaysia, Thailand)<br />
4. prosthopellus, (Hainan-China)<br />
5. erimelas (India ke Indochina),<br />
6. pluto (Sabah-Malaysia, Borneo-Indonesia),<br />
7. ceylonensis (India, Srilanka),<br />
8. adamsi (Sabah-Malaysia, Borneo-Indonesia),<br />
9. mindanensis (Mindanao-Philippines).<br />
<div style="text-align: justify;">Kacer sumatera atau kacer poci mempunyai warna hitam pada kepala, leher sebatas dada, punggung dan bagian luar ekor. Sedangkan warna putih berada pada dada, perut dan ekor bagian dalam. Penyebaran mulai China, India, Nepal, Thailand, Indochina, Filipina, Malaysia dan Indonesia.</div><div class="wp-caption alignleft" id="attachment_15149" style="width: 220px;"><img alt="" class="size-medium wp-image-15149 " height="158" src="http://kicauan.files.wordpress.com/2010/05/sechellarum.jpg?w=210&h=158" title="sechellarum" width="210" /><div class="wp-caption-text">Kacer hitam atau sering disebut kacer jawa</div></div><div style="text-align: justify;">Memiliki suara yang keras, nyaring dan pintar menirukan suara-suara di sekelilingnya. Penampilan sangat atraktif sambil membuka ekor serta mengeluarkan suara kicauan yang merdu. Burung ini sangat menyukai udara panas.</div><div style="text-align: justify;">Kacer hitam (Copsychus sechellarum) atau Seychelles Magpie Robin penyebarannya mulai dari Seychelles (Afrika), Jawa dan Kalimantan (Indonesia). Seluruh tubuh berwarna hitam, kecuali pada sayap terdapat warna putih. Kemampuan berkicau sangat baik dan pintar menirukan suara-suara di sekelilingnya. Penampilan sangat atraktif sambil memainkan ekor. Volume suara sedang. Jenis ini juga sangat suka dengan udara panas.</div><div class="wp-caption alignright" id="attachment_15150" style="width: 220px;"><img alt="" class="size-medium wp-image-15150" height="157" src="http://kicauan.files.wordpress.com/2010/05/copsychus-2.jpg?w=210&h=157" title="Kacer Madagaskar" width="210" /><div class="wp-caption-text">Kacer madagaskar</div></div><div style="text-align: justify;">Sementara itu kacer madagaskar atau Madagascar Magpie Robin (Copsychus albospecularis) terdiri dari dari 3 subspecies, yakni pica, albospecularis dan inexpectatus. Seluruh subspecies Copsychus albospecularis ini tersebar di wilayah Madagascar Afrika.</div>Bagian leher sebelah atas, punggung dan ekor berwarna hitam kebiru-biruan. Kemampuan berkicaunya tidak kalah dari kedua sepupunya C. saularis dan C. sechellarum.<br />
Selain dari ketiga species di atas, ada satu jenis kacer lagi yang beredar di kalangan pedagang dan pemilik burung kacer, yaitu Kacer Blorok. Jenis ini menurut anggapan kebanyakan orang maupun peneliti adalah merupakan hasil perkawinan silang yang terjadi di alam, antara Kacer Hitam Putih (C. saularis) dengan Kacer Hitam (C. sechellarum).<br />
<div style="text-align: right;"><strong><em><a href="http://omkicau.com/kacer/#peta"><strong><em> </em></strong></a><strong><em><a href="http://omkicau.com/kacer/#peta">Kembali ke MENU ARTIKEL</a></em></strong> </em></strong></div><div style="text-align: justify;"><strong><a href="" name="kelamin">+</a>Ciri jantan dan betina</strong></div><div style="text-align: justify;">Secara fisik, jantan dan betina burung kacer mudah dibedakan terutama yang sudah dewasa. Pada jantan, bulu hitam pada kepala dan dada mengkilat, sementara yang betina berwarna abu-abu.</div><div style="text-align: justify;">Sementara untuk usia trotolan, maka semburat warna hitam pada jantan sudah terlihat meski hanya pada satu dua bulu, sementara trotolan betina hanya warna gelap atau hitam pudar cenderung abu-abu.</div><div style="text-align: right;"><strong><em><a href="http://omkicau.com/kacer/#peta"><strong><em> </em></strong></a><strong><em><a href="http://omkicau.com/kacer/#peta">Kembali ke MENU ARTIKEL</a></em></strong></em></strong></div><div style="text-align: justify;"><strong><a href="" name="memilih">+</a>Cara memilih bahan burung kacer yang baik</strong></div><div style="text-align: justify;">Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pemilihan bahan atau bakalan pada burung kacer.</div><div class="column primary-content first"><br />
<li style="text-align: justify;">Jika pilihan untuk kicauan, tentunya yang berkelamin jantan, dengan ciri warna bulu hitam yang tegas mengkilap dan kontras.</li><br />
<li style="text-align: justify;">Bentuk paruh, sebaiknya pilih bentuk paruh yang berpangkal lebar, tebal, besar dan panjang. Paruh bagian bawah harus lurus. Jangan memilih bahan yang memiliki paruh bengkok. Posisi lubang hidung pilih sedekat mungkin dengan posisi mata.</li><br />
<li style="text-align: justify;">Kepala berbentuk kotak, mata bulat besar dan melotot. Ini menandakan burung ini mempunyai mental tempur yang baik..</li><br />
<li style="text-align: justify;">Postur badan, pilihlah bahan yang berpostur sedang dengan panjang leher, badan dan ekor serta kaki yang serasi. Jangan memilih bahan yang berleher dan berbadan pendek.</li><br />
<li style="text-align: justify;">Sayap mengepit rapat dan kaki mencengkram kuat, ini menandakan bahan tersebut sehat. Pilihlah kaki yang besar dan terlihat kering. Warna kaki tidak berpengaruh terhadap mental burung.</li><br />
<li style="text-align: justify;">Lincah dan bernafsu makan besar. Ini merupakan ciri-ciri bahan yang bermental baik.</li><br />
<li style="text-align: justify;">Leher panjang padat berisi. Menandakan burung ini akan mengeluarkan power suara secara maksimal.<strong> </strong><strong> </strong>. <div style="text-align: right;"><strong><em><a href="http://omkicau.com/kacer/#peta"><strong><em> </em></strong></a><strong><em><a href="http://omkicau.com/kacer/#peta">Kembali ke MENU ARTIKEL</a></em></strong> </em></strong></div><div style="text-align: justify;"><strong><a href="" name="perawatan">+</a>Cara perawatan burung kacer</strong></div><div style="text-align: justify;"><strong>-Tempat:</strong> burung kacer bisa dipelihara dengan sangkar kotak ukuran 40 x 40 x 60 cm atau bisa juga bulat dengan diameter 40 cm. Sementara tenggeran atau pangkringan bisa dibuat dua bersilang dengan diameter masing-masing 1,5 cmdari bahan cabang kayu asam. Pilih kayu dengan permukaan kulit yang agak kasar tetapi tidak tajam sehingga bisa untuk mengasah paruh agar tidak runcing. Untuk perawatan harian, kacer tidak perlu dikerodng dan hanya dikeorodng malam hari agar tidak kedinginan.</div><div style="text-align: justify;"><strong>- Pakan:</strong> Hal utama yang perlu diperhatikan dalam hal pakan adalah menu yang variatif sehingga kecukupan nutrisi, vitamin dan mineralnya. Pakan yang bagus, selain lengkap nutrisinya seperti protein, karbohidrat, juga lengkap vitaminnya seperti vitamin A, D3, E, B1, B2, B3 (Nicotimanide) B6, B12, C dan K3. Selain itu, perlu pula mengandung zat esensial seperti D-L Methionine, I-Lisin HCl, Folic Acid (sesungguhnya adalah salah satu bentuk dari Vitamin B) dan Ca-D</div><div style="text-align: justify;">Di samping vitamin, perlu juga kecukupan mineral. Mineral dibutuhkan dalam pembentukan darah dan tulang, keseimbangan cairan tubuh, fungsi syaraf yang sehat, fungsi sistem pembuluh darah jantung dan lain-lain. Seperti vitamin, mineral berfungsi sebagai ko-enzim, memungkinkan tubuh melakukan fungsinya seperti memproduksi tenaga, pertumbuhan dan penyembuhan.</div><div style="text-align: justify;">Yang termasuk mineral yang diperlukan burung anis merah adalah Calcium, Phosphor, Iron, Manganase, Iodium, Cuprum, Zinccum, Magnesium, Sodium Chlorin dan Kalium.</div><div style="text-align: justify;"><strong>Makanan dan extra fooding yang sesuai untuk burung kacer</strong></div><ul><li style="text-align: justify;"><strong> </strong>Voer (sebaiknya pilih yang berkadar protein sedang yaitu: 12%-18%, belum tentu voer yang berharga mahal akan cocok dengan sistem metabolisme setiap burung kacer. Voer harus selalu tersedia didalam cepuknya. Selalu ganti dengan voer yang baru setiap dua hari sekali.</li>
<li style="text-align: justify;">EF (Extra Fooding), pakan tambahan yang sangat baik buat burung kacer yaitu: jangkrik, orong-orong, kroto, cacing, ulat hongkong, ulat bambu, ulat kandang, kelabang, belalang dan lainnya. Pemberian EF harus selalu disesuaikan dengan karakter pada masing-masing burung dan juga harus mengetahui dengan pasti dampak klausal dari pemberiannya EF tersebut.</li>
</ul><div style="text-align: right;"><strong><em><a href="http://omkicau.com/kacer/#peta">Kembali ke MENU ARTIKEL</a></em></strong></div><div style="text-align: justify;"><em><strong>REFERENSI TENTANG PERAWATAN BURUNG SECARA UMUM BISA DILIHAT </strong></em><a href="http://omkicau.com/2008/11/02/kunci-utama-perawatan-burung/" target="_blank"><em><strong>DI SINI</strong> </em></a></div><div style="text-align: justify;"><strong>Perawatan dan setelan harian burung kacer</strong></div><div style="text-align: justify;">Perawatan harian untuk burung kacer relatif sama dengan burung berkicau jenis lainnya, kunci keberhasilan perawatan harian yaitu rutin dan konsisten.</div><div style="text-align: justify;"><strong>Berikut ini pola perawatan harian dan setelan harian untuk burung kacer:</strong>:</div><ul style="text-align: justify;"><li>Jam 07.00 burung diangin-anginkan di teras. Jam 07.30 burung dimandikan (karamba mandi atau semprot, tergantung pada kebiasaan masing-masing burung).</li>
<li>Bersihkan kandang harian. Ganti atau tambahkan voer dan air minum.</li>
<li>Berikan jangkrik 3 ekor pada cepuk EF. Jangan pernah memberikan jangkrik secara langsung pada burung.</li>
<li>Penjemuran dapat dilakukan selama 1-2 jam/hari mulai pukul 08.00-11.00. Selama penjemuran, sebaiknya burung tidak melihat burung sejenis.</li>
<li>Setelah dijemur, angin-anginkan kembali burung tersebut diteras selama 10 menit.</li>
<li>Siang hari sampai sore (jam 10.00-15.00) burung dapat dimaster dengan suara master atau burung-burung master. Agar lebih efektif, burung dikerodong selama pemasteran.</li>
<li>Jam 15.30 burung diangin-anginkan kembali diteras, boleh dimandikan bila perlu.</li>
<li>Berikan jangkrik 2 ekor pada cepuk EF.</li>
<li style="text-align: justify;">Jam 18.00 burung kembali dikerodong dan diperdengarkan suara master selama masa istirahat sampai pagi harinya.</li>
</ul><div style="text-align: justify;"><strong><a href="" name="mbagong">+</a>Pemahaman mbagong pada burung kacer</strong></div><div style="text-align: justify;"><strong> </strong>Istilah mbagong atau nguda laut atau mbedesi menunjuk pada perilaku kacer yang memkarkan bulu dan menekuk kepala seperti bentuk kuda laut dan bersuara “cir”.berulang. Pada dasarnya kacer mbagong atau tidak, itu sangat kondisional.</div><div style="text-align: justify;">Hanya saja soal kacer mbagong, memang rata-rata kacer mbagong meski munculnya karakter itu antara satu kacer dengan yang lainnjya berbeda-beda. Hal itu juga dipengaruhi oleh kondisi fisik dan mental kacer pada saat itu.</div><div style="text-align: justify;">Rata-rata kacer yang jawara pun pernah mbagong. Jadi, harus ada semacam catatan pada kacer kita, dalam kondisi apa dan penyebab apa kacer itu biasanya mbagong dan dalam kondisi seperti yang tidak mbagong jika ketemua kacer lain. Dengan mengetahui hal itu, kita bisa menekan semaksimal mungkin agar kacer tidak mbagong kalau ditarungkan.</div><div style="text-align: justify;">Dalam persoalan mbagong dan tidak mbagong ini, bahkan saya berani mengatakan bahwa “tidak ada kacer yang tidak pernah mbagong”. Artinya, kondisi burung kacer memang tidak bisa selalu fit, selalu normal kondisi birahinya dan sebagainya. Dengan demikian, yang paling penting dilakukan adalah menjaga agar burung selalu dalam kondisi fit.</div><div style="text-align: justify;">Agar kacer berada dalam kondisi fit, maka asupan pakan dengan vitamin, mineral dan gizi lain yang seimbang harus diperhatikan. Jika burung terlalu banyak bagong dan sulit pulih ke kondisi fit, berarti burung kacer tersebut mengalami disefisiensi mineral. Hal yang perlu dilakukan adalah memberikan terapi mandi pasir.</div><div style="text-align: justify;">Burung yang kekurangan mineral manifestasinya bisa macam-macam. Burung kacer misalnya, mudah mbagong. Manifestasi lainnya adalah menunjukkan gejala rachitis (tulang-tulang lembek, bengkok dan abnormal); paralysa (lumpuh) dan juga perosis (tumit bengkak). Pada burung yang baru menetas, bisa terjadi gejala cacat, urat keting (tendo), terlepas sendinya, tercerai (luxatio); paruh meleset, kekurangan darah, pucat dan lemah. Dan hal yang paling sering juga bulu burung mudah patah sehabis mabung, tidak berkilau alias kusam.</div><div style="text-align: justify;"><strong><em>Untuk melalukan terapi mandi pasir, lakukan langkah-langkah sebagai berikut:</em></strong></div><div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">1. Carilah tanah yang bersih dan bebas pestisida. Jika Anda tidak bisa memastikan tanah yang bagus dan bersih, Anda bisa menggunakan bubukan batu bata yang disaring. Cari saja batu bata yang empuk jangan yang keras karena meski disaring, bubukan bata yang keras bisa juga merusak bulu burung seperti halnya pasir.</div><div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">2. Pastikan Anda menggunakan tanah yang mengandung banyak mineral. Jika Anda tidak bisa mendapatkannya, maka cukup Anda mendapatkan bubukan bata kemudian dicampur dengan Bird Mineral secukupnya. Bird mineral adalah salah satu produk kesehatan burung yang di dalamnya terdapat calcium, phosphor, iron (besi), manganase, iodium, cuprum, zinccum, magnesium, sodium, kalium, vitamin B12 dan vitamin D3.</div><div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">3. Isi bak karamba burung dengan tanah yang sudah Anda campur dengan Bird Mineral tersebut dan masukkan burung ke dalamnya seperti kalau Anda sedang memandikan burung. Beberapa burung akan mau melakukan kipu atau mandi pasir, sedangkan yang lainnya tidak. Untuk hal ini, memang perlu dilatih secara telaten dan sabar.</div><div style="text-align: justify;">Kalau burung Anda tidak mau mandi pasir atau Anda tidak telaten dan sabar melatihnya agar mau mandi pasir, Anda bisa saja langsung memberikan Bird Mineral dengan cara mencampurnya ke dalam voer atau kroto (untuk burung yang mau makan kroto). Yang penting dalam hal ini adalah memastikan burung mendapatkan mineral yang tepat, pas dan terukur.</div><div style="text-align: justify;">Dengan membiasakan burung mandi pasir/ tanah, maka Anda sudah memastikan burung kacer kita tidak kekurangan mineral sehingga tidak mudah drop dan mbagong, memiliki bulu kuat, mulus, berkilau sehabis molting atau ngurak alias mabung; tidak terkena rachitis (tulang-tulang lembek, bengkok dan abnormal); bebas paralysa (lumpuh); bebas perosis (tumit bengkak).</div><div style="text-align: justify;"><strong><a href="" name="lomba">+</a>Penanganan burung kacer untuk lomba</strong></div><div style="text-align: justify;">Perawatan lomba sebenarnya tidak jauh berbeda dengan perawatan harian. Tujuan perawatan pada tahap ini yaitu mempersiapkan burung agar mempunyai tingkat birahi yang diinginkan dan memiliki stamina yang stabil. Kunci keberhasilan perawatan lomba yaitu mengenal baik karakter dasar masing-masing burung.</div><div style="text-align: justify;"><strong><em>Berikut ini pola perawatan dan setelan lomba untuk burung kacer:</em></strong></div></li><br />
<li style="text-align: justify;">H-3 sebelum lomba, Jangkrik bisa dinaikkan menjadi 5 ekor pagi dan 5 ekor sore.</li><br />
<li style="text-align: justify;">H-2 sebelum lomba, burung sebaiknya dijemur maksimal 30 menit saja.</li><br />
<li style="text-align: justify;">1 Jam sebelum di gantang lomba, burung di mandikan dan berikan jangkrik 3-5 ekor dan ulat hongkong 6-15 ekor.</li><br />
<li style="text-align: justify;">Apabila burung akan turun lomba kembali, berikan jangkrik 2 ekor lagi.</li><br />
<div style="text-align: justify;"><strong>Penting</strong></div><div style="text-align: justify;"><strong> </strong>Sebaiknya, mulai H-6 burung diisolasi. Jangan sampai melihat dan mendengar suara burung kacer lain.</div>Lakukan mandi malam (jam 19.00-20.00) pada H-1.<br />
<div style="text-align: justify;"><strong>Perawatan dan setelan burung kacer pasca lomba.</strong> Perawatan pasca lomba ini sebenarnya berfungsi memulihkan stamina dan mengembalikan kondisi fisik burung.</div><div style="text-align: justify;">Berikut ini pola perawatan dan setelan pasca lomba untuk burung kacer:</div><ul style="text-align: justify;"><li style="text-align: justify;">Porsi EF dikembalikan ke setelan harian.</li>
<li>Berikan multivitamin pada air minum pada H+1 setelah lomba.</li>
<li>Sampai H+3 setelah lomba, penjemuran maksimal 30 menit saja.</li>
</ul><div style="text-align: right;"><strong><em><a href="http://omkicau.com/kacer/#peta"><strong><em> </em></strong></a><strong><em><a href="http://omkicau.com/kacer/#peta">Kembali ke MENU ARTIKEL</a></em></strong> </em></strong></div><div style="text-align: justify;"><strong><a href="" name="mabung">+</a>Perawatan dan setelan burung kacer mabung</strong></div><div style="text-align: justify;">Masa mabung (moulting) merupakan masa yang sangat menuntut perhatian penghobi burung. Bulu yang hilang dan digantikan selama masa mabung atau meranggas ini menyerap 25% dari total protein yang ada di dalam tubuh burung. Inilah mengapa selama masa mabung perlu ditambahkan juga protein sebesar seperempat total protein dalam tubuh burung.</div><div style="text-align: justify;">Bulu-bulu dan selongsong bulu terdiri atas lebih dari 90% protein, khususnya protein yang disebut keratins. Protein bulu berbeda dengan protein pada tubuh dan telur serta memerlukan jumlah proporsional yang berbeda atas asam amino (pembangun sel atau blok protein). Burung harus mengonsumsi makanan dengan kandungan asam amino jenis ini kemudian menyerap dan disimpan sebagai protein (keratin) khusus bagi keperluan pertumbuhan bulu. Proses ini sangat penting bagi burung dan tubuh burung harus bekerja ekstra untuk mendapatkan gizi yang cukup untuk membentuk bulu secara sempurna.</div><div style="text-align: justify;">Ketika burung mabung, mereka juga memerlukan energi yang besar untuk memproduksi bulu baru. Keperluan energi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan protein, menyebabkan burung harus mengonsumsi lebih banyak makanan selama meranggas untuk dapat mempertahankan pertumbuhan bulu baru. Untuk diketahui saja, energi yang diperlukan burung selama masa mabung sebesar dua setengah kali lebih banyak ketimbang burung yang sedang memproduksi telur (lihat misalnya penjelasan pada “Moulting in Bird” di situs vetafarm.com yang menjadi referensi utama untuk tulisan mengenai masalah mabung ini).</div><div style="text-align: justify;">Faktor-faktor yang berpengaruh pada masa mabung tidak bisa sepenuhnya dipahami, karena sangat kompleks. Umur burung, musim saat mabung, cuaca harian, kadar hormon dan siklus perkembangbiakan, semua menjadi faktor penentu bagi keberhasilan atau kegagalan burung melewati masa mabung.</div><div style="text-align: justify;">Hal yang paling utama untuk diingat adalah bahwa pada saat burung mabung, Anda harus memberikan suplai pakan yang cukup sehingga mereka bisa mengembangkan bulu-bulu sesempurna mungkin.</div><div style="text-align: justify;">Untuk menyediakan protein yang diperlukan untuk peningkatan produksi bulu, Anda harus meningkatkan asam amino yang mengandung sulfur seperti metionin dan sistin. Protein seperti itu bisa ditemukan di dalam daging hewan. Daging dapat diberikan kepada kebanyakan burung yang sedang mabung dalam jumlah kecil plus pemberian suplemen makanan yang baik. Suplemen multivitamin dan multimineral yang baik seharusnya mengandung berbagai vitamin dan mineral serta asam amino untuk memungkinkan tumbuhnya bulu secara normal.</div><div style="text-align: justify;">Meskipun pada umumnya mabung berjalan normal, ada beberapa hal yang sering mengganggu masa mabung burung, khususnya tumbuhnya bulu yang tidak merata atau bahkan ada bulu yang tidak rontok (sekadar nyulam).</div><div style="text-align: justify;"><strong>Penggangu tersebut antara lain:</strong></div><div style="text-align: justify;">* <strong>Penyakit -</strong> Penyakit yang disebabkan virus circovirus (Beak and Feather Disease) dan virus polyoma adalah penyakit paling umum yang menyebabkan burung kesulitan memproduksi bulu. Psittacosis kronis, gangguan parasit dan infeksi bakteri pada usus dapat pula menyebabkan bulu burung sulit tumbuh.</div><div style="text-align: justify;">* <strong>Gizi buruk</strong> – Sebagaimana digambarkan di atas, persyaratan untuk berlangsungnya produksi bulu secara normal memang sangat banyak, dan karenanya makanan yang kurang gizi bisa menyebabkan tumbuhnya bulu yang tidak berkualitas (mudah patah, mudah kusam, melintir/ keriting dan sebagainya).</div><div style="text-align: justify;">* <strong>Kimiawi</strong> – penggunaan bahan kimiawi sering menyebabkan bulu tumbuh tidak sempurna atau bahkan merusak bulu. Salah satu contohnya adalah zat pembasmi cacing pada merpati yang dikenal sebagai Mebendazole. Bahan kimia ini akan menyebabkan bulu burung melintir jika diberikan semasa burung mabung.</div><div style="text-align: justify;">* <strong>Stres</strong> – Hal ini terjadi terutama untuk burung yang disuapi/loloh dengan tangan manusia. Tangan manusia menyebabkan bulu baru tidak bisa berkembang sempurna dan sebagainya.</div><div style="text-align: justify;">Apa yang perlu Anda lakukan agar burung dapat memiliki bulu baru sebaik mungkin?</div><div style="text-align: justify;"><strong>Pertama-tama</strong> menyingkirkan segala cacing, kutu, mikroba pengganggu dan parasit lainnya.</div><div style="text-align: justify;"><strong>Kedua</strong>, pastikan tidak satu pun dari burung Anda menjadi pembawa virus bibit penyakit, misalnya Polyoma.</div><div style="text-align: justify;"><strong>Ketiga</strong>, berikan gizi yang cukup selama burung meranggas/mabung dengan pakan yang bagus. Hanya saja perlu diingat bahwa pakan yang bagus bukan berarti pakan yang banyak, sebab terlalu banyak pakan yang hanya mengandung karbohidrat misalnya, hanya akan membuat burung kekurangan gizi meski secara fisik terlihat gemuk.</div><div style="text-align: justify;">Jika Anda telah melakukan semua hal di atas dan masih mengalami masalah dengan kualitas bulu Anda perlu berbicara dengan dokter hewan khusus burung.</div><div style="text-align: justify;"><strong>Cara Smart menggunakan BirdVit</strong></div><div style="text-align: justify;">Dalam kaitan dengan persoalan mabung inilah disarankan kepada penghobi burung untuk memberikan burung asupan tambahan, misalnya <strong>BirdMolting</strong> atau juga <strong>BirdVit</strong> untuk burung yang sedang mabung. Cara ini lebih smart” sebab <strong>BirdVit</strong> adalah multivitamin dan multimineral yang sangat diperlukan burung selama masa mabung.</div><div style="text-align: justify;">BirdVit mengandung hampir semua vitamin dan mineral yang diperlukan burung, seperti:</div><ul style="text-align: justify;"><li>Vitamin utama, yakni A, D3, E, B1, B2, B3 (Nicotimanide) B6, B12, C dan K3.</li>
<li>Zat esensial seperti D-L Methionine, I-Lisin HCl, Folic Acid (sesungguhnya adalah salah satu bentuk dari Vitamin B) dan Ca-D Pantothenate.</li>
<li>Mineral utama seperti potasium chlorida, sodium chlorida, magnesium sulfate, mangan sulfate, iron sulfate, zinc sulfate, copper sulfate dan cobalt sulfate.</li>
</ul><div style="text-align: justify;">Dengan demikian, selama kita menggunakan BirdVit untuk menangani burung mabung, maka kita cukup memberikan porsi pakan seperti sediakala tanpa khawatir burung kekurangan “energi masa mabung”. Sebab, memang benar energi yang diperlukan burung ketika mabung bukanlah energi yang hanya akan mengumpul menjadi lemak tetapi energi untuk pertumbuhan bulu seperti asam amino yang mengandung sulfur seperti metionin dan sistin.</div><div style="text-align: justify;"><strong>Kacer bermasalah</strong></div><div style="text-align: justify;">Untuk burung-burung yang sangat bermasalah misalnya bulu mudah patah atau burung sakit-sakitan seusai masa mabung, biasanya dikarenakan asupan mineralnya yang kurang. Selain digunakan <strong>BirdVit</strong>, Anda bisa menyertakan pula <strong>BirdMineral</strong>.</div><div style="text-align: justify;">Apa beda <strong>BirdMineral</strong> dan <strong>BirdVit</strong>?</div><div style="text-align: justify;">Untuk diketahui, ada mineral dan vitamin tertentu yang tidak efektif jika digunakan bersamaan. Akan saling melemahkan. Karena keduanya sama-sama dibutuhkan burung dalam jumlah yang proporsional, maka mineral dan vitamin tertentu hanya bisa dicampur dengan komposisi dan volume tertentu.</div><div style="text-align: justify;">Seperti diketahui di dalam <strong>BirdVit</strong> ada sejumlah mineral yang sangat diperlukan burung. Namun kandungan mineral di dalam <strong>BirdVit</strong> tidak sebesar di dalam <strong>BirdMineral</strong> karena selain sebagai penjaga vitalitas burung, <strong>BirdMineral</strong> juga bersifat mengcover atau mengobati.</div><div style="text-align: justify;"><strong>Pola perawatan kacer masa mabung:</strong></div><ul style="text-align: justify;"><li>Tempatkan burung di tempat yang sepi, jauh dari lalu lintas manusia. Sebaiknya burung lebih banyak dalam kondisi dikerodong.</li>
<li>Mandi cukup 1x seminggu saja dan jemur maksimal 30 menit/hari atau kalau untuk penanganan ekstrim burung mabung, bisa dilakukan perawatan ekstem mabung.</li>
<li>Jika Anda tidak menggunakan BirdVit atau BirdMineral, pemberian porsi EF diberikan lebih banyak karena sangat diperlukan untuk pembentukan sel-sel baru dan untuk pertumbuhan bulu baru. Misalnya: stelan jangkrik dibuat 5 ekor pagi dan 5 ekor sore, kroto 1 sendok makan setiap pagi dan cacing 2 ekor 3x seminggu</li>
<li>Meski tidak menggunakan BirdVit dan/atau BirdMineral, pemberian multivitamin yang berkualitas yang dicampur di air minum 2x seminggu sangat perlu..</li>
</ul><div style="text-align: justify;"><strong>Lakukan pemasteran </strong></div><div style="text-align: justify;">Masa mabung membuat burung lebih banyak pada kondisi diam dan mendengar. Inilah saat yang tepat untuk mengisi variasi suara sesuai dengan yang kita inginkan. Lakukan pemasteran dengan tepat, sesuaikan karakter dan tipe suara burung dengan suara burung master.</div><div style="text-align: justify;">Untuk pemasteran yang bagus, silakan baca referensinya <strong><a href="http://smartmastering.com/" target="_blank">di sini.</a></strong></div><div style="text-align: right;"><strong><em><a href="http://omkicau.com/kacer/#peta"><strong><em> </em></strong></a><strong><em><a href="http://omkicau.com/kacer/#peta">Kembali ke MENU ARTIKEL</a></em></strong></em></strong><strong> </strong></div><div style="text-align: justify;"><strong><a href="" name="penangkaran">+</a>PENANGKARAN BURUNG KACER:</strong></div><div style="text-align: justify;"><strong> </strong></div><div style="text-align: justify;">Untuk memulai penangkaran, tentunya kita sudah harus menyiapkan kandang penangkaran. Kandang penangkaran kacer bisa dilihat contohnya pada gambar di bawah ini:</div><div style="text-align: justify;"> </div><strong> </strong><br />
<strong><img alt="" class="aligncenter size-full wp-image-15166" height="488" src="http://kicauan.files.wordpress.com/2010/05/kandang-penangjkaran-kacer-bagian-dalam.jpg?w=328&h=488" title="kandang-penangjkaran-kacer-bagian-dalam" width="328" />Keterangan:</strong><br />
A + B = lokasi untuk penempatan sarang; dalam satu kandang bisa diberi dua atau tiga tempat biar burung memilih sendiri mau bersarang di mana.<br />
C = Atap tertutup<br />
D= Atap terbuka (digunakan kawat strimin)<br />
E= Wadah air (untuk mandi)<br />
F= Lokasi/wadah pakan/air untuk minum<br />
G=Tangkringan<br />
<strong>Panjang x lebar x tinggi: </strong>Untuk kacer dan burung ukuran sedang, disesuaikan dengan lebar kawat strimin di pasaran sehingga tidak repot mengerjakannya ==> panjang dan lebar = 90 cm; tinggi 180 atau 200 cm.<br />
<strong>Bahan: bisa dari apa saja asal kuat. </strong><br />
Batas samping kanan-kiri dan belakang = dinding/ tembok atau papan yang tahan lama dsb.<br />
Atas = bagian yang tertutup bisa langsung di atasnya adalah genting dengan semua bagian kandang sudah tertutup kawat strimin.<br />
Tangkringan = kayu asem, kayu jati serutan dll yang penting keras, dengan diameter sekitar 2 – 3 cm.<br />
Papan tempat pakan (F) kayu yang kuat.<br />
<div style="text-align: justify;"> </div><div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_13685" style="width: 323px;"><a href="http://kicauan.files.wordpress.com/2010/04/kandang-bagian-luar.jpg"><img alt="" class="size-full wp-image-13685" height="399" src="http://kicauan.files.wordpress.com/2010/04/kandang-bagian-luar.jpg?w=313&h=399" title="kandang-bagian-luar" width="313" /></a><div class="wp-caption-text">Penampang luar kandang penangkaran kacer.</div></div><strong>Keterangan</strong>:<br />
A. Kawat strimin sehingga burung bisa terlihat dari luar untuk pengecekan.<br />
B. Jendela untuk keluar masuk tangan mengganti air minum dan pakan.<br />
C. Papan/tembok tertutup<br />
D. Pintu untuk keluar masuk orang.<br />
<strong>KOTAK SARANG</strong><br />
Berikut ini adalah beberapa kotak sarang, khususnya untuk burung kacer.<br />
<div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_15167" style="width: 405px;"><img alt="" class="size-full wp-image-15167" height="375" src="http://kicauan.files.wordpress.com/2010/05/kotak-sarang-untuk-kacer.jpg?w=395&h=375" title="kotak sarang untuk kacer" width="395" /><div class="wp-caption-text">Beberapa bentuk wadah sarang untuk kacer</div></div><div style="text-align: center;"> </div><em><strong>KERANGKA SARANG DAN PAKAN ANTI-SEMUT</strong></em><br />
Untuk tempat sarang dan juga tempat pakan anti-semut, bisa dibuatkan kerangka tersendiri seperti di bawah ini:<br />
<div style="text-align: center;"><img alt="rangka-wadah-pakan" class="aligncenter" src="http://kicauan.files.wordpress.com/2009/02/rangka-wadah-pakan.jpg?w=600" title="rangka-wadah-pakan" /></div><strong><em>BAHAN PENYUSUN SARANG:</em></strong><br />
<div style="text-align: justify;">Di dalam kandang juga perlu disiapkan bahan penyusun sarang berupa merang atau daun cemara/pinus. Sebagian dimasukkan ke kotak wadah sarang untuk merangsang burung membikin sarang dan sebagian besar lainnya diletakkan di lanyai kandang di tempat yang kering.</div><div style="text-align: justify;"><strong>Pemilihan indukan dan penjodohan</strong></div><div style="text-align: justify;"> </div><div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_15169" style="width: 310px;"><img alt="" class="size-medium wp-image-15169" height="200" src="http://kicauan.files.wordpress.com/2010/05/sepasang-kacer-redzian-blogspot.jpg?w=300&h=200" title="sepasang kacer redzian blogspot" width="300" /><div class="wp-caption-text">Sepasang kacer poci. Betina atas dan jantan bawah. Foto: redzian.blogspot.com</div></div><div style="text-align: justify;">Sebagaimana pemilihan indukan untuk burung penangkaran pada umumnya, maka untuk memilih indukan jantan, pilih saja kacer yang sehat, tidak cacat fisik dan gacor dengan perkiraan usia di atas 2 tahun. Sedangkan betinanya, bisa dipilih yang usia di atas 1 tahun, mulus dan sudah mau bunyi kalau didekatkan dengan kacer jantan. Pilihlah jantan dan betina yang jinak, dalam arti tidak takut lagi dengan manusia. Soal jenis dan asal kacer, pilih sesuai keinginan Anda. Bisa kacer hitam bisa kacer poci.</div><div style="text-align: justify;">Untuk penjodohan, sama dengan proses penjodohan cucak ijo pada artikel saya sebelumnya. Tetapi, oke, saya tulis ulang saja di sini. Intinya, proses penjodohan bisa dilakukan dengan kandang penjodohan, yakni sangkar bersekat yang sekatnya bisa kita ambil sewaktu-waktu. Jika tidak punya sangkar sekat, bisa gunakan sangkar harian biasa. Penjodohan dilakukan dengan selalu menempelkan sangkar si jantan dan betina berdempetan. Dengan posisi ini, maka jantan yang sudah birahi pada tahap awal akan selalu berkicau mengarah si betina. Si betina juga akan menanggapi dengan siulan-siulan khas betina. Jika belum mau berjodoh, betina akan menghindar dengan cara menjauh dan bersikap cuek. Proses penjodohan ini bisa berlangsung lama atau sebentar tergantung dari kondisi birahi masing-masing. Yang jelas, kacer betina yang sudah birahi, tanda-tandanya suka menggetar-getarkan sayap dan selalu berusaha mendekat ke kacer jantan.</div><div style="text-align: justify;">Untuk membuat burung cepat jodoh, dia biasanya melakukan hal sebagai berikut (lihat juga hal yang sama dilakukan untuk penjodohan cucak ijo) :</div><div style="text-align: justify;">1. Hari pertama diberi EF yang lebih dari biasa, misal jantan betina diberi masing-masing 10 ekor jangkrik dan 10 ekor cacing dengan tujuan agar keduanya terpacu birahinya.</div><div style="text-align: justify;">2. Hari kedua, jatah jantan tetap dan jatah betina dikurangi, misal 10 : 5, hal ini ditujukan untuk tetap menjaga birahinya.</div><div style="text-align: justify;">3, Hari ketiga jatah jantan ditambah dan jatah betina dihilangkan. Tujuannya pada saat si jantan birahi, dia akan memainkan EF di mulutnya, dan pada saat yang bersamaan si betina kelaparan karena tidak mendapat jatah makan, sehingga si betina akan berusaha meminta jatah makan dari si jantan.</div><div style="text-align: justify;">Proses ini bisa dilanjutkan untuk beberapa hari ke depan. Lamanya tergantung burung itu sendiri, bisa sehari, 2 hari atau mungkin 1 bulan belum jodoh.</div><div style="text-align: justify;">Proses penjodohan seperti itu pula yang biasa dilakukan para penangkar. Proses penjodohan ini dilakukan selama hampir sebulan sampai jantan betina mau bercampur tanpa tarung lagi.</div><div style="text-align: justify;">Kadang, ada juga penangkar yang langsung memasukkan kacer jantan dan betina dalam satu kandang penangkaran tanpa proses penjodohan terlalu lama. Namun hal ini biasa dilakukan ketika kacer jantan dan betina sama-sama mabung sehingga tidak agresif terhadap pasangan.</div><div style="text-align: justify;">Nah, lagi-lagi tips saya tetap sama di artikel penangkaran yang sudah saya tulis, yakni jika burung kita sulit atau lama berjodoh, maka kita bisa menggunakan <strong>BirdMature</strong>. BirdMature adalah produk untuk meningkatkan birahi burung secara cepat, terutama untuk burung-burung penangkaran.</div>Untuk masalah pakan, burung kacer bisa saja diberikan dengan pola standar berupa voer, serangga, kroto dan juga cacing. Namun demikian pemberian pakan untuk burung penangkaran harus lebih banyak porsinya ketimbang burung untuk peliharaan harian.<br />
<div style="text-align: justify;">Perlu diingat, pemberian asupan yang tidak seimbang justru akan memperlama proses produksi. Penggunaan voer untuk ayam broiler misalnya, memang meningkatkan jumlah protein, tetapi pada saat yang sama jumlah lemaknya pun banyak. Padahal, burung penangkaran yang kegemukan, akan sulit bereproduksi dengan baik. Begitu juga dengan voer yang biasa digunakan untuk burung kicau harian, secara umum sudah baik, namun kandungan mineralnya seringkali tidak bisa kita pastikan karena banyak voer yang dijual tanpa disertai keterangan komposisi isi yang memadai. Dalam kaitan inilah saya menyarankan ke beberapa penangkar untuk memberikan multi vitamin dengan komposisi yang pas untuk burung.</div><div style="text-align: justify;">Multivitamin yang bagus setidaknya mengandung vitamin utama, yakni A, D3, E, B1, B2, B3 (Nicotimanide) B6, B12, C dan K3; zat esensial seperti D-L Methionine, I-Lisin HCl, Folic Acid (sesungguhnya adalah salah satu bentuk dari Vitamin B) dan Ca-D Pantothenate.</div><div style="text-align: justify;">Pada saat yang sama, burung di penangkaran membutuhkan mineral yang komplit dan seimbang. Unsur Ca dan K misalnya, harus benar-benar tercukupi sehingga proses pembuatan cangkang telur bisa berlangsung dengan baik. Lebih dari itu, kekurangan mineral pada burung akan menyebabkan beberapa kendala dalam penangkaran, antara lain bulu lemah, tidak mulus, kusam; terkena rachitis (tulang-tulang lembek, bengkok dan abnormal); paralysa (lumpuh); perosis (tumit bengkak); anak burung mati setelah menetas; mengalami urat keting (tendo); terlepas sendinya, tercerai (luxatio); paruh meleset, kekurangan darah sehingga pucat dan lemah; tidak juga segera bertelur, telur kosong, produktivitas rendah, dan daya tetas rendah, serta kematian embrio tinggi. Untuk menghindari hal itu, ada baiknya Anda mengetahui masalah mineral burung.</div><div style="text-align: justify;"><strong>Masa mengeram</strong></div><div style="text-align: justify;">Seperti halnya penangkaran burung pada umumnya, kacer membutuhkan lingkungan yang tenang. Paling tidak, harus terbebas dari gangguan predator (kucing, tikus dll). Sementara untuk menghindarkan burung dari serangan penyakit yang berasal dari parasit, maka kita harus memastikan kandang yang relatif bebas parasit dan serangga pengganggu seperti semut dan kecoak.</div><div style="text-align: justify;">Parasit pengganggu burung di penangkaran ada macam-macam. Jika tidak ditangani secara serius, maka akan menyebabkan betina tidak nyaman dalam mengeram. Akibatnya, burung tidak tenang dan selalu turun dari sarang. Jika ini berulang terjadi, maka dipastikan telur tidak bisa menetas karena tidak mendapatkan suhu pengeraman yang stabil. Kadang-kadang, gangguan parasit juga menyebabkan indukan berlaku agresif dan bisa mengobrak-abrik sarang, makan telur sendiri, dan lain-lain.</div><div style="text-align: justify;">Selama masa mengeram, ekstra fooding perlu dikurangi dengan tujuan agar kedua burung tidak naik birahinya yang juga sering menyebabkan mereka berlaku agresif baik terhadap pasangan amupun terhadap telur yang sedang dierami.</div>Setelah usia pengeraman 14 hari, maka telur burung kacer akan menetas. Untuk mengantisipasi masa menetas, maka mulai hari ke-12 pengeraman, Anda perlu meningkatkan jumlah ekstra fooding dan menyediakan kroto sebagai pakan pertama yang akan diberikan indukan kepada anakannya.<br />
<div style="text-align: justify;"><strong>Manajemen anakan</strong></div><div style="text-align: justify;">Jika telur telah sukses menetas, maka anakan kacer bisa Anda petik antara usia 5-10 hari. Kalau kurang dari 5 hari, kondisi burung terlalu lemah dan kadang menyulitkan kita untuk menyuapkan pakan. Sementara jika lebih dari 10 hari, burung sudah takut dengan manusia. Akibatnya, mereka takut disuapi dan pada saat yang sama mereka belum bisa makan sendiri. Selanjutnya, ya bisa mati-lah anak-anak kacer.</div><div style="text-align: justify;">Anak-anak kacer bisa Anda letakkan di wadah apa saja yang penting ada landasan dengan bahan yang sama dengan yang dibuat untuk membuat sarang di kandang penangkaran. Untuk landasan teratas bisa kita beri kapas agar lembut dan tidak melukai anakan burung. Anakan di wadah khusus itu kemudian bisa Anda letakkan di dalam kotak kayu atau kotak apa saja, dengan diberi lampu penghangat.</div><div style="text-align: justify;">Sedangkan untuk pakan anakan kacer yang diambil pada usia 5-10 hari, Anda bisa menyiapkan kroto yang benar-benar bersih dari kotoran dan bangkai semut. Suapkan perlan-pelan dengan alat suap yang bisa Anda buat seperti penjepit yang terbuat dari bambu. Atau Anda bisa membuat dengan bentuk apapun yang penting bisa untuk menyuapkan kroto ke paruh burung anakan. Kroto yang akan Anda berikan, perlu ditetes air sedikit sehingga memudahkan burung anakan untuk menelannya.</div><div style="text-align: justify;">Untuk burung-burung di atas usia 7 hari, Anda juga bisa memberikan kroto yang dicampur dengan adonan voer. Untuk memastikan kecukupan vitamin dan mineral anakan burung, Anda perlu menambahkan <strong>BirdVit</strong> ke dalamnya.</div><div style="text-align: justify;">Anakan burung pada usia 15 hari ke atas, Anda sudah bisa mulai memberikan jangkrik kecil yang dibersihkan kaki-kakiinya, dan dipencet kepalanya. Atau kalau untuk pemberian di masa-masa awal, jangan disertakan kaki dan kepalanya. Lebih baik lagi kalau Anda bisa memberikan jangkrik yang sedang mabung, yakni masih lembut dan berwarna putih.</div><div style="text-align: justify;">Ketika anakan burung sudah mulai meloncat-loncat kuat di dalam boks sarang, Anda bisa memindahkannya ke dalam sangkar gantung. Hanya saja perlu diingat, dasar sangkar gantung tetap diberi landasan bahan yang sama dengan bahan pembuat sarang. Tujuannya adalah mencegah kaki burung anakan cedera. Sementara untuk tangkringan harus dibuat bertingkat agar burung juga belajar meloncat antar tangkringan.</div><div style="text-align: justify;">Sementara itu untuk manajemen indukan pasca anakan diambil, Anda bisa menyetting pakan untuk indukan seperti pada masa pasca penjodohan. Setelah anakan diambil, biasanya 7-10 hari setelahnya, betina mulai bertelur lagi. Hal ini berulang terus dan akan mengalami perubahan ketika burung mengalami masa mabung.</div></div>Dodi sofiyantohttp://www.blogger.com/profile/16776163258130698515noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5101953969036432954.post-85733973007808242762011-07-27T23:54:00.000-07:002011-07-27T23:57:21.519-07:00CUCAK HIJAU<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-Z_OuyjAW0yI/TjEHNSbXKeI/AAAAAAAAABc/ynceI95MrKI/s1600/burung.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-Z_OuyjAW0yI/TjEHNSbXKeI/AAAAAAAAABc/ynceI95MrKI/s1600/burung.jpg" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-8Zen9arQuCI/TjEHOOa7G4I/AAAAAAAAABg/czk_fgNr3Tc/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://3.bp.blogspot.com/-8Zen9arQuCI/TjEHOOa7G4I/AAAAAAAAABg/czk_fgNr3Tc/s320/images.jpg" width="156" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-1f4ntoSifSY/TjEHOsD20RI/AAAAAAAAABk/GcRIvj0v-DY/s1600/hijau2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-1f4ntoSifSY/TjEHOsD20RI/AAAAAAAAABk/GcRIvj0v-DY/s1600/hijau2.jpg" /></a></div><table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr><td bgcolor="#bdb76b" style="text-align: center;" valign="top" width="195">CUCAK HIJAU</td> <td bgcolor="#bdb76b" style="text-align: center;" valign="top" width="195"><br />
</td> </tr>
</tbody> </table><div style="text-align: justify;"><b>UMUM</b><br />
Meskipun nama umum adalah <b>cucak hijau</b> atau <b>cucak ijo</b>, namun burung ini bukanlah keluarga merbah atau cucak-cucakan. Burung cucak hijau sama sekali bukan satu suku dengan cucakrowo atau cucak jawa misalnya.</div><div style="text-align: justify;">Yang biasa kita sebut cucak hijau ini memiliki nama ilmiah <b><i>Chloropsis sonnerati</i></b>. Dia adalah burung cica-daun besar dengan seluruh badan dominan dengan warna hijau. Chloropsis sonnerati termasuk ke dalam suku <b><i>Chloropseidae</i></b>, berkerabat dekat dengan burung cipoh (Aegithina spp.). Dalam bahasa Inggris burung ini dikenal sebagai Greater Green Leafbird.</div>Jenis-jenis cica-daun juga dikenal dengan sebutan umum burung daun, atau murai daun.<br />
Bertubuh sedang, dengan panjang tubuh total (diukur dari ujung paruh hingga ujung ekor) sekitar 22 cm.<br />
Seperti umumnya cica-daun, seluruh tubuh didominasi warna hijau terang (hijau daun), termasuk sayap dan ekor; sementara pipi dan tenggorokan burung jantan berwarna hitam berkilau. <b><a href="http://omkicau.com/"> </a></b><br />
<div style="text-align: justify;">Perbedaan dengan cica-daun yang lain adalah adanya warna (noktah) biru pada bahu burung jantan. Burung betina dengan tenggorokan kuning dan lingkaran mata kuning. Kedua jenis kelamin memiliki sepasang setrip malar biru berkilau di sisi dagunya.</div><div style="text-align: justify;">Iris mata berwarna coklat gelap, paruh tebal hitam, dan kaki abu-abu kebiruan.</div><div style="text-align: justify;">Jenis burung ini kadang bersikap agresif terhadap jenis lain yang berukuran lebih kecil. Saat berkicau, cica-daun besar akan menundukkan kepala. Makanannya adalah aneka serangga dan buah-buahan hutan.</div><div style="text-align: justify;"><b><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=5101953969036432954&postID=8573397300780824276&from=pencil" name="habitat">+</a>HABITAT CUCAK HIJAU</b></div><div style="text-align: justify;">Cica-daun besar menyebar di Semenanjung Malaya, Sumatra dan pulau-pulau di sekitarnya, Kalimantan termasuk pula Natuna, Jawa dan Bali. Tersebar luas tetapi tidak umum didapati, di hutan-hutan dataran rendah dan perbukitan sampai ketinggian 1.000 m dpl.</div><div style="text-align: justify;"><b><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=5101953969036432954&postID=8573397300780824276&from=pencil" name="ciri">+</a>CIRI BERDASAR DAERAH ASAL</b></div><div style="text-align: justify;">Cica-daun adalah jenis burung Oriental (Asia) yang penyebarannya tidak melewati Kalimantan di sebelah timur. Beberapa jenisnya yang terdapat di Indonesia, selain cica-daun besar, adalah:</div><div style="text-align: justify;">1. Cica-daun kecil (C. cyanopogon); sangat mirip cica-daun besar, hanya ukurannya lebih kecil (17 cm) dan tidak punya bercak biru di bahu.<br />
2. Cica-daun sayap-biru (C. cochinchinensis); sayap dan ekor tersaput warna biru. 17 cm.<br />
3. Cica-daun dahi-emas (C. aurifrons); dahi kekuningan pada yang jantan. 19 cm.<br />
4. Cica-daun sumatra (C. venusta); paling kecil, 14 cm. Dahi dan sisi kepala biru terang (jantan), tenggorokan biru terang (betina).</div><div style="text-align: right;"><b><i><a href="http://omkicau.com/cucak-hijau/#peta"><b><i> </i></b></a><b><i><a href="http://omkicau.com/cucak-hijau/#peta">Kembali ke MENU ARTIKEL</a></i></b> </i></b></div><div style="text-align: justify;"><b><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=5101953969036432954&postID=8573397300780824276&from=pencil" name="kelamin">+</a>CIRI JANTAN DAN BETINA</b></div><div style="text-align: justify;">Cucak hijau termasuk burung dimorfik, yakni terdapat perbedaan ciri fisik yang bisa dilihat antara burung jantan dan burung betina dewasa. Untuk burung jantan, pada dagu dan tenggorokan berwarna hitam, sedangkan betina hijau.</div><div style="text-align: justify;">Sementara itu untuk cucak hijau yang masih muda/trotolan sekitar umur 2-4 bulan, bentuk fisik jantan dan betina nyaris sama, bulunya pun warnanya sama hijau muda. Serta ada warna kuning, di bawah paruh sampai leher. Dan sepertinya, tidak ada ciri khusus yang membedakan antara yang jantan dan betina.</div><div style="text-align: justify;">Namun bagi mereka yang sudah bertahun-tahun menekuni cucak hijau akan sangat mudah melihat perbedaannya baik masih bakalan apalagi saat dewasa. Ada beberapa cara jitu untuk melihat perbedaan jantan dan betina. Beberapa hal yang harus diperhatikan saat membeli bakalan cucak hijau dipasar burung maupun di pengepul.</div><div style="text-align: justify;"><b>Pertama</b>, bakalan jantan, jika masih berumur di bawah 4 bulan maka alis yang melingkar di kedua di matanya berwarna kuning. Jika alis matanya berwarna putih, betina.</div><div style="text-align: justify;"><img alt="" height="153" src="http://kicauan.files.wordpress.com/2010/01/cicoce2.jpg?w=397&h=153" width="397" /></div><div style="text-align: justify;"><b>Kedua</b>, warna paruh bagian bawah, kalau jantan berwarna coklat tua. Sedangkan yang betina berwarna putih.</div><div style="text-align: justify;"><img alt="" height="127" src="http://kicauan.files.wordpress.com/2010/01/cicoce1.jpg?w=393&h=127" width="393" /></div><div style="text-align: justify;">Beda cucak ijo anakan jantan dan betina dilihat dari bagian luar kerongkongan (Foto: Jo_Qplie/kicaumania.org)</div><div style="text-align: justify;"><b>Ketiga</b>, jika bakalan sudah berumur di atas 4-6 bulan, maka betina akan berwarna kuning di bagian leher, kemudian akan berubah menjadi warna putih kehijauan. Sedangkan jantan, warna kuningnya akan dipenuhi trotol-trotol hitam. Pada dua bulan berikutnya, warna hitam itu akan tampak lebih jelas pada bagian leher/bawah paruh.</div><div style="text-align: justify;">Seiring dengan bertambnya umur, warnua hitam di leher bawah, akan terus menutup sampai di bawah matanya.</div><div style="text-align: right;"><b><i><a href="http://omkicau.com/cucak-hijau/#peta">Kembali ke <b><i> </i></b></a><b><i><a href="http://omkicau.com/cucak-hijau/#peta">MENU ARTIKEL</a></i></b></i></b></div><div style="text-align: justify;"><b><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=5101953969036432954&postID=8573397300780824276&from=pencil" name="memilih">+</a>MEMILIH CUCAK HIJAU</b></div><div style="text-align: justify;">Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pemilihan bahan atau bakalan pada burung cucak hijau.</div><ul style="text-align: justify;"><li>Berkelamin jantan dengan postur tubuh yang panjang serasi, mata besar melotot, bentuk kepala lebih besar dan bergerak lincah.</li>
</ul><ul style="text-align: justify;"><li>Bentuk paruh, sebaiknya pilih bentuk paruh yang berpangkal lebar, tebal, besar dan panjang.</li>
<li>Paruh bagian bawah harus lurus. Jangan memilih bahan yang memiliki paruh bengkok. Posisi lubang hidung pilih sedekat mungkin dengan posisi mata.</li>
</ul><ul style="text-align: justify;"><li>Postur badan, pilihlah bahan yang berpostur sedang dengan panjang leher, badan dan ekor serta kaki yang serasi. Jangan memilih bahan yang berleher dan berbadan pendek.</li>
<li>Sayap mengepit rapat dan kaki mencengkram kuat, ini menandakan bahan tersebut sehat.</li>
<li>Warna kaki tidak berpengaruh terhadap mental burung.</li>
<li>Lincah dan bernafsu makan besar. Ini merupakan ciri-ciri bahan yang bermental baik.</li>
<li>Rajin bunyi, ini menandakan burung tersebut memiliki prospek yang cerah.</li>
<li>Leher panjang padat berisi. Menandakan burung ini akan mengeluarkan power suara secara maksimal.</li>
</ul><div style="text-align: right;"><b><i><a href="http://omkicau.com/cucak-hijau/#peta"><b><i> </i></b></a><b><i><a href="http://omkicau.com/cucak-hijau/#peta">Kembali ke MENU ARTIKEL</a></i></b> </i></b></div><div style="text-align: justify;"><b><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=5101953969036432954&postID=8573397300780824276&from=pencil" name="perawatan">+</a>CARA PERAWATAN</b></div><div style="text-align: justify;">-<b>Tempat:</b> Cucak hijau bisa dipelihara dengan sangkar kotak dengan ukuran panjang-lebar 45-45 cm dengan tinggi 60 cm atau bisa juga sangkar bulat dengan diameter 35 cm. Sementara tenggeran atau pangkringan bisa dibuat dari kayu asam dengan diameter 1,5 cm.</div><div style="text-align: justify;"><b>- Pakan:</b> Sama dengan burung lain pada umumnya, cucak hijau memerlukan menu pakan yang variatif sehingga kecukupan nutrisi, vitamin dan mineralnya. Pakan yang bagus, selain lengkap nutrisinya seperti protein, karbohidrat, juga lengkap vitaminnya seperti vitamin A, D3, E, B1, B2, B3 (Nicotimanide) B6, B12, C dan K3. Selain itu, perlu pula mengandung zat esensial seperti D-L Methionine, I-Lisin HCl, Folic Acid (sesungguhnya adalah salah satu bentuk dari vitamin B) dan Ca-D</div><div style="text-align: justify;">Di samping vitamin, perlu juga kecukupan mineral. Mineral dibutuhkan dalam pembentukan darah dan tulang, keseimbangan cairan tubuh, fungsi syaraf yang sehat, fungsi sistem pembuluh darah jantung dan lain-lain. Seperti vitamin, mineral berfungsi sebagai ko-enzim, memungkinkan tubuh melakukan fungsinya seperti memproduksi tenaga, pertumbuhan dan penyembuhan.</div><div style="text-align: justify;">Yang termasuk mineral yang diperlukan burung cucak hijau adalah Calcium, Phosphor, Iron, Manganase, Iodium, Cuprum, Zinccum, Magnesium, Sodium Chlorin dan Kalium.</div><div style="text-align: justify;"><i><b>REFERENSI TENTANG PERAWATAN BURUNG SECARA UMUM BISA DILIHAT </b></i><a href="http://omkicau.com/2008/11/02/kunci-utama-perawatan-burung/" target="_blank"><i><b>DI SINI</b> </i></a></div><div style="text-align: justify;"><b>Makanan yang sesuai untuk burung cucak hijau</b></div><ul style="text-align: justify;"><li>Voer (sebaiknya pilih yang berkadar protein sedang yaitu: 12%-18%, belum tentu voer yang berharga mahal akan cocok dengan sistem metabolisme setiap burung cucak hijau. Voer diberikan sebagai pelengkap kebutuhan nutrisinya. Selalu ganti dengan voer yang baru setiap dua hari sekali.</li>
<li>Buah Segar, burung ini sangat menyukai buah pepaya, pisang kepok putih, apel, pir, tomat dan beberapa buah lainnya. Sebaiknya perbanyak pemberian buah pepaya, karena buah pepaya mengandung vitamin C yang tinggi sehingga membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Di samping itu, buah pepaya sangat mudah dicerna dan sangat cocok dengan sistem metabolisme rata-rata burung pemakan buah.</li>
<li>EF (Extra Fooding), pakan tambahan yang sangat baik yaitu: Jangkrik, orong-orong, kroto, ulat hongkong, ulat bambu, kelabang, belalang dan lainnya. Pemberian EF harus selalu disesuaikan dengan karakter pada masing-masing burung dan juga harus mengetahui dengan pasti dampak klausal dari pemberiannya EF tersebut.</li>
</ul><div style="text-align: justify;">Referensi vitamin dan mineral lengkap untuk burung, silakan di lihat di <b><a href="http://omkicau.com/bird-top-product/" target="_blank">artikel ini</a></b>.</div><div style="text-align: right;"><b><i><a href="http://omkicau.com/cucak-hijau/#peta"><b><i> </i></b></a><b><i><a href="http://omkicau.com/cucak-hijau/#peta">Kembali ke MENU ARTIKEL</a></i></b></i></b></div><div style="text-align: justify;"><b>Perawatan dan setelan harian burung cucak hijau</b></div><div style="text-align: justify;">Perawatan harian untuk burung cucak hijau relatif sama dengan burung berkicau jenis lainnya, kunci keberhasilan perawatan harian yaitu rutin dan konsisten.</div><div style="text-align: justify;"><b><i>Pola Perawatan Harian dan Stelan Harian untuk burung cucak hijau:</i></b></div><ul style="text-align: justify;"><li>Jam 07.00 burung diangin-anginkan di teras. Jam 07.30 burung dimandikan (karamba mandi atau semprot, tergantung pada kebiasaan masing-masing burung).</li>
<li>Bersihkan kandang harian. Ganti atau tambahkan voer, air minum dan buah segar.</li>
<li>Berikan Jangkrik 3 ekor pada cepuk EF. Jangan pernah memberikan Jangkrik secara langsung pada burung.</li>
<li>Penjemuran dapat dilakukan selama 1-2 jam/hari mulai pukul 08.00-11.00. Selama penjemuran, sebaiknya burung tidak melihat burung sejenis.</li>
<li>Setelah dijemur, angin-anginkan kembali burung tersebut diteras selama 10 menit, lalu sangkar dikerodong.</li>
<li>Siang hari sampai sore (jam 10.00-15.00) burung dapat dimaster dengan suara master atau burung-burung Master.</li>
<li>Jam 15.30 burung diangin-anginkan kembali diteras, boleh dimandikan bila perlu.</li>
<li>Berikan Jangkrik 2 ekor pada cepuk EF.</li>
<li>Jam 18.00 burung kembali dikerodong dan di perdengarkan suara master selama masa istirahat sampai pagi harinya.</li>
</ul><div style="text-align: justify;"><b>Penting</b></div><ul style="text-align: justify;"><li>Kroto segar diberikan 1 sendok teh maksimal 2x seminggu. Contoh setiap hari Senin pagi dan hari Kamis pagi.</li>
<li>Buah Segar diberikan rutin setiap hari, dengan format: Hari Senin sampai hari Kamis berikan buah Pepaya, hari Jum’at dan hari Sabtu berikan Apel atau Pisang atau buah lainnya.</li>
<li>Pengumbaran di kandang umbaran dapat dilakukan 4 jam perhari selama 4 hari dalam seminggu.</li>
<li>Berikan multivitamin yang dicampur pada air minum seminggu sekali saja.</li>
<li>Berikan buah pisang yang yang telah diolesi madu setiap hari Sabtu.</li>
</ul><div style="text-align: justify;"><b>Penanganan apabila burung cuvak hijau overbirahi</b></div><ul style="text-align: justify;"><li>Pangkas porsi Jangkrik menjadi 1 pagi dan 1 sore</li>
<li>Bisa diberikan 2 ekor Ulat Bambu dalam 3 hari berturut-turut</li>
<li>Frekuensi mandi dibuat lebih sering, misalnya pagi-siang dan sore</li>
<li>Lamanya penjemuran dikurangi menjadi 30 menit/hari saja</li>
</ul><div style="text-align: justify;"><b>Penanganan apabila burung cuvcak hijau kondisinya drop</b></div><ul style="text-align: justify;"><li>Tingkatkan porsi pemberian Jangkrik menjadi 5 pagi dan 5 sore</li>
<li>Tingkatkan porsi pemberian Kroto menjadi 3x seminggu</li>
<li>Mandi dibuat 2 hari sekali saja</li>
<li>Burung segera diisolasi, jangan melihat dan mendengar burung cucak hijau lain dahulu</li>
<li>Lamanya penjemuran ditambah menjadi 2-3 jam/hari</li>
</ul><div style="text-align: right;"><b><i><a href="http://omkicau.com/cucak-hijau/#peta"><b><i> </i></b></a><b><i><a href="http://omkicau.com/cucak-hijau/#peta">Kembali ke MENU ARTIKEL</a></i></b> </i></b></div><div style="text-align: justify;"><b><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=5101953969036432954&postID=8573397300780824276&from=pencil" name="lomba">+</a>PENANGANAN CUCAK HIJAU UNTUK LOMBA</b></div><div style="text-align: justify;">Perawatan lomba sebenarnya tidak jauh berbeda dengan perawatan harian. Tujuan perawatan pada tahap ini yaitu mempersiapkan burung agar mempunyai tingkat birahi yang diinginkan dan memiliki stamina yang stabil. Kunci keberhasilan perawatan lomba yaitu mengenal baik karakter dasar masing-masing burung.</div><div style="text-align: justify;"><b>Berikut ini Pola Perawatan dan Stelan Lomba untuk burung cucak hijau:</b></div><ul style="text-align: justify;"><li>H-3 sebelum lomba, Jangkrik bisa dinaikkan menjadi 10 ekor pagi dan 6 ekor sore.</li>
<li>H-2 sebelum lomba, burung sebaiknya dijemur maksimal 30 menit saja.</li>
<li>1 Jam sebelum digantang lomba, berikan Jangkrik 3 ekor dan Ulat Hongkong 10-20 ekor.</li>
<li>Apabila burung akan turun lomba kembali, berikan Jangkrik 1 ekor lagi.</li>
</ul><div style="text-align: justify;"><b>Penting</b></div><ul style="text-align: justify;"><li>Jangan memandikan burung pada saat di lapangan, karena dapat membuat birahi burung tersebut menjadi sangat tidak stabil.</li>
<li>Berikan kesempatan pada burung untuk beradaptasi sebentar pada suasana lapangan, agar burung tidak kaget.</li>
</ul><div style="text-align: justify;"><b>Perawatan dan setelah cucak hijau pasca lomba</b></div><div style="text-align: justify;">Perawatan pasca lomba sebenarnya berfungsi memulihkan stamina dan mengembalikan kondisi fisik burung.</div><div style="text-align: justify;"><b> </b></div><div style="text-align: justify;"><b>Berikut ini pola Perawatan dan setelan pasca lomba untuk burung cucak hijau:</b></div><ul style="text-align: justify;"><li>Porsi EF dikembalikan ke setelan harian.</li>
<li>Berikan multivitamin pada air minum pada H+1 setelah lomba.</li>
<li>Sampai H+3 setelah lomba, penjemuran maksimal 30 menit saja.</li>
</ul><div style="text-align: right;"><b><i><a href="http://omkicau.com/cucak-hijau/#peta"><b><i> </i></b></a><b><i><a href="http://omkicau.com/cucak-hijau/#peta">Kembali ke MENU ARTIKEL</a></i></b></i></b></div><div style="text-align: justify;"><b><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=5101953969036432954&postID=8573397300780824276&from=pencil" name="mabung">+</a>PERAWATAN CUCAK HIJAU MABUNG</b></div><div style="text-align: justify;">Untuk burung cucak hijau, sangat jarang terjadi mabung total dan biasanya hanya nyulam atau ganti bulu secara bergantian. Namun jika terjadi burung mengalami masa nyulam dengan banyak bulu yang berjatuhan, maka perlu dilakukan treatmen mabung. Apa itu?</div><div style="text-align: justify;">Masa mabung (moulting) merupakan masa yang sangat menuntut perhatian penghobi burung. Bulu yang hilang dan digantikan selama masa mabung atau meranggas ini menyerap 25% dari total protein yang ada di dalam tubuh burung. Inilah mengapa selama masa mabung perlu ditambahkan juga protein sebesar seperempat total protein dalam tubuh burung.</div><div style="text-align: justify;">Bulu-bulu dan selongsong bulu terdiri atas lebih dari 90% protein, khususnya protein yang disebut keratins. Protein bulu berbeda dengan protein pada tubuh dan telur serta memerlukan jumlah proporsional yang berbeda atas asam amino (pembangun sel atau blok protein). Burung harus mengonsumsi makanan dengan kandungan asam amino jenis ini kemudian menyerap dan disimpan sebagai protein (keratin) khusus bagi keperluan pertumbuhan bulu. Proses ini sangat penting bagi burung dan tubuh burung harus bekerja ekstra untuk mendapatkan gizi yang cukup untuk membentuk bulu secara sempurna.</div><div style="text-align: justify;">Ketika burung mabung, mereka juga memerlukan energi yang besar untuk memproduksi bulu baru. Keperluan energi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan protein, menyebabkan burung harus mengonsumsi lebih banyak makanan selama meranggas untuk dapat mempertahankan pertumbuhan bulu baru. Untuk diketahui saja, energi yang diperlukan burung selama masa mabung sebesar dua setengah kali lebih banyak ketimbang burung yang sedang memproduksi telur (lihat misalnya penjelasan pada “Moulting in Bird” di situs vetafarm.com yang menjadi referensi utama untuk tulisan mengenai masalah mabung ini).</div><div style="text-align: justify;">Faktor-faktor yang berpengaruh pada masa mabung tidak bisa sepenuhnya dipahami, karena sangat kompleks. Umur burung, musim saat mabung, cuaca harian, kadar hormon dan siklus perkembangbiakan, semua menjadi faktor penentu bagi keberhasilan atau kegagalan burung melewati masa mabung.</div><div style="text-align: justify;">Hal yang paling utama untuk diingat adalah bahwa pada saat burung mabung, Anda harus memberikan suplai pakan yang cukup sehingga mereka bisa mengembangkan bulu-bulu sesempurna mungkin.</div><div style="text-align: justify;">Untuk menyediakan protein yang diperlukan untuk peningkatan produksi bulu, Anda harus meningkatkan asam amino yang mengandung sulfur seperti metionin dan sistin. Protein seperti itu bisa ditemukan di dalam daging hewan. Daging dapat diberikan kepada kebanyakan burung yang sedang mabung dalam jumlah kecil plus pemberian suplemen makanan yang baik. Suplemen multivitamin dan multimineral yang baik seharusnya mengandung berbagai vitamin dan mineral serta asam amino untuk memungkinkan tumbuhnya bulu secara normal.</div><div style="text-align: justify;">Meskipun pada umumnya mabung berjalan normal, ada beberapa hal yang sering mengganggu masa mabung burung, khususnya tumbuhnya bulu yang tidak merata atau bahkan ada bulu yang tidak rontok (sekadar nyulam).</div><div style="text-align: justify;"><b>Penggangu tersebut antara lain:</b></div><div style="text-align: justify;">* <b>Penyakit -</b> Penyakit yang disebabkan virus circovirus (Beak and Feather Disease) dan virus polyoma adalah penyakit paling umum yang menyebabkan burung kesulitan memproduksi bulu. Psittacosis kronis, gangguan parasit dan infeksi bakteri pada usus dapat pula menyebabkan bulu burung sulit tumbuh.</div><div style="text-align: justify;">* <b>Gizi buruk</b> – Sebagaimana digambarkan di atas, persyaratan untuk berlangsungnya produksi bulu secara normal memang sangat banyak, dan karenanya makanan yang kurang gizi bisa menyebabkan tumbuhnya bulu yang tidak berkualitas (mudah patah, mudah kusam, melintir/ keriting dan sebagainya).</div><div style="text-align: justify;">* <b>Kimiawi</b> – penggunaan bahan kimiawi sering menyebabkan bulu tumbuh tidak sempurna atau bahkan merusak bulu. Salah satu contohnya adalah zat pembasmi cacing pada merpati yang dikenal sebagai Mebendazole. Bahan kimia ini akan menyebabkan bulu burung melintir jika diberikan semasa burung mabung.</div><div style="text-align: justify;">* <b>Stres</b> – Hal ini terjadi terutama untuk burung yang disuapi/loloh dengan tangan manusia. Tangan manusia menyebabkan bulu baru tidak bisa berkembang sempurna dan sebagainya.</div><div style="text-align: justify;">Apa yang perlu Anda lakukan agar burung dapat memiliki bulu baru sebaik mungkin?</div><div style="text-align: justify;"><b>Pertama-tama</b> menyingkirkan segala cacing, kutu, mikroba pengganggu dan parasit lainnya.</div><div style="text-align: justify;"><b>Kedua</b>, pastikan tidak satu pun dari burung Anda menjadi pembawa virus bibit penyakit, misalnya Polyoma.</div><div style="text-align: justify;"><b>Ketiga</b>, berikan gizi yang cukup selama burung meranggas/mabung dengan pakan yang bagus. Hanya saja perlu diingat bahwa pakan yang bagus bukan berarti pakan yang banyak, sebab terlalu banyak pakan yang hanya mengandung karbohidrat misalnya, hanya akan membuat burung kekurangan gizi meski secara fisik terlihat gemuk.</div><div style="text-align: justify;">Jika Anda telah melakukan semua hal di atas dan masih mengalami masalah dengan kualitas bulu Anda perlu berbicara dengan dokter hewan khusus burung.</div><div style="text-align: justify;"><b>Cara Smart menggunakan BirdVit</b></div><div style="text-align: justify;">Dalam kaitan dengan persoalan mabung inilah disarankan kepada penghobi burung untuk memberikan burung asupan tambahan, misalnya <b>BirdMolting</b> atau juga <b>BirdVit</b> untuk burung yang sedang mabung. Cara ini lebih smart” sebab <b>BirdVit</b> adalah multivitamin dan multimineral yang sangat diperlukan burung selama masa mabung.</div><div style="text-align: justify;">BirdVit mengandung hampir semua vitamin dan mineral yang diperlukan burung, seperti:</div><ul style="text-align: justify;"><li>Vitamin utama, yakni A, D3, E, B1, B2, B3 (Nicotimanide) B6, B12, C dan K3.</li>
<li>Zat esensial seperti D-L Methionine, I-Lisin HCl, Folic Acid (sesungguhnya adalah salah satu bentuk dari Vitamin B) dan Ca-D Pantothenate.</li>
<li>Mineral utama seperti potasium chlorida, sodium chlorida, magnesium sulfate, mangan sulfate, iron sulfate, zinc sulfate, copper sulfate dan cobalt sulfate.</li>
</ul><div style="text-align: justify;">Dengan demikian, selama kita menggunakan BirdVit untuk menangani burung mabung, maka kita cukup memberikan porsi pakan seperti sediakala tanpa khawatir burung kekurangan “energi masa mabung”. Sebab, memang benar energi yang diperlukan burung ketika mabung bukanlah energi yang hanya akan mengumpul menjadi lemak tetapi energi untuk pertumbuhan bulu seperti asam amino yang mengandung sulfur seperti metionin dan sistin.</div><div style="text-align: justify;"><b>Cucak hijau bermasalah</b></div><div style="text-align: justify;">Untuk burung-burung yang sangat bermasalah misalnya bulu mudah patah atau burung sakit-sakitan seusai masa mabung, biasanya dikarenakan asupan mineralnya yang kurang. Selain digunakan <b>BirdVit</b>, Anda bisa menyertakan pula <b>BirdMineral</b>.</div><div style="text-align: justify;">Apa beda <b>BirdMineral</b> dan <b>BirdVit</b>?</div><div style="text-align: justify;">Untuk diketahui, ada mineral dan vitamin tertentu yang tidak efektif jika digunakan bersamaan. Akan saling melemahkan. Karena keduanya sama-sama dibutuhkan burung dalam jumlah yang proporsional, maka mineral dan vitamin tertentu hanya bisa dicampur dengan komposisi dan volume tertentu.</div><div style="text-align: justify;">Seperti diketahui di dalam <b>BirdVit</b> ada sejumlah mineral yang sangat diperlukan burung. Namun kandungan mineral di dalam <b>BirdVit</b> tidak sebesar di dalam <b>BirdMineral</b> karena selain sebagai penjaga vitalitas burung, <b>BirdMineral</b> juga bersifat mengcover atau mengobati.</div><div style="text-align: justify;"><b>Pola perawatan cucak hijau masa mabung:</b></div><ul style="text-align: justify;"><li>Tempatkan burung di tempat yang sepi, jauh dari lalu lintas manusia. Sebaiknya burung lebih banyak dalam kondisi dikerodong.</li>
<li>Mandi cukup 1x seminggu saja dan jemur maksimal 20 menit/hari atau kalau untuk penanganan ekstrim burung mabung, bisa dilakukan perawatan ekstem mabung.</li>
<li>Jika Anda tidak menggunakan BirdVit atau BirdMineral, pemberian porsi EF diberikan lebih banyak karena sangat diperlukan untuk pembentukan sel-sel baru dan untuk pertumbuhan bulu baru. Misalnya: setelan jangkrik dibuat 5 ekor pagi dan 3 ekor sore, kroto 1 sendok makan setiap pagi dan cacing 2 ekor 3x seminggu.</li>
<li>Meski tidak menggunakan BirdVit dan/atau BirdMineral, pemberian multivitamin yang berkualitas yang dicampur di air minum 2x seminggu sangat perlu.</li>
<li>Jika Anda tidak menggunakan BirdVit, perlu perbanyak pemberian buah pepaya, karena buah pepaya sangat mudah dicerna sehingga melancarkan proses metabolisme tubuh burung. Di samping itu buah pepaya banyak mengandung vitamin C yang akan membantu meningkatkan daya tahan tubuh burung.</li>
</ul><div style="text-align: justify;"><b>Lakukan pemasteran </b></div><div style="text-align: justify;">Masa mabung membuat burung lebih banyak pada kondisi diam dan mendengar. Inilah saat yang tepat untuk mengisi variasi suara sesuai dengan yang kita inginkan. Lakukan pemasteran dengan tepat, sesuaikan karakter dan tipe suara burung dengan suara burung master.</div><div style="text-align: justify;">Untuk pemasteran yang bagus, silakan baca referensinya <b><a href="http://smartmastering.com/" target="_blank">di sini.</a></b></div><div style="text-align: justify;"><b> </b></div><div style="text-align: right;"><b><i><a href="http://omkicau.com/cucak-hijau/#peta"><b><i> </i></b></a><b><i><a href="http://omkicau.com/cucak-hijau/#peta">Kembali ke MENU ARTIKEL</a></i></b> </i></b></div><div style="text-align: justify;"><b><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=5101953969036432954&postID=8573397300780824276&from=pencil" name="penangkaran">+</a>PENANGKARAN CUCAK HIJAU</b></div><div style="text-align: justify;"><b>Kandang, indukan, penjodohan</b></div><div style="text-align: justify;"><a href="http://kicauan.files.wordpress.com/2010/03/penjodohan-cucak-ijo-angin2.jpg"><img alt="" height="261" src="http://kicauan.files.wordpress.com/2010/03/penjodohan-cucak-ijo-angin2.jpg?w=392&h=261" title="penjodohan cucak ijo angin2" width="392" /></a></div><div style="text-align: justify;">Untuk memilih indukan jantan, pilih saja cucak ijo yang sehat, tidak cacat fisik dan gacor dengan perkiraan usia di atas 2 tahun. Sedangkan betinanya, bisa dipilih yang usia di atas 1 tahun, mulus dan sudah mau bunyi kalau didekatkan dengan cucak ijo jantan. Pilihlah jantan dan betina <b>yang jinak</b>, dalam arti tidak takut lagi dengan manusia. Soal asal cucak ijo, pilih sesuai keinginan Anda. Bisa asal Sumatera, Blora, Jember, Banyuwangi atau dari manapun.</div><div style="text-align: justify;">Setelah calon indukan dipilih kemudian kita melakukan proses penjodohan. Proses penjodohan bisa dilakukan dengan kandang penjodohan, yakni sangkar bersekat yang sekatnya bisa kita ambil sewaktu-waktu. Jika tidak punya sangkar sekat, bisa gunakan sangkar harian biasa.</div><div style="text-align: justify;">Penjodohan dilakukan dengan selalu menempelkan sangkar si jantan dan betina berdempetan. Dengan posisi ini, maka jantan yang sudah birahi pada tahap awal akan selalu berkicau mengarah si betina. Si betina juga akan menanggapi dengan siulan-siulan khas betina. Jika belum mau berjodoh, betina akan menghindar dengan cara menjauh dan bersikap cuek. Proses penjodohan ini bisa berlangsung lama atau sebentar tergantung dari kondisi birahi masing-masing.</div><div style="text-align: justify;">Ada baiknya dalam proses penjodohan ini kita memperhatikan apa yang pernah disampaikan Om Arkum. Dia mengatakan bahwa dalam tahap penjodohan, dia biasanya melihat dulu apakah burung secara umur sudah siap atau belum, kemudian sudah birahi atau belum. Faktor birahi sangat mempengaruhi proses penjodohan, cepat atau tidak dan berantem atau tidak dan ini juga di pengaruhi umur burung. “Trik yang sering saya pergunakan untuk menjodohkan burung adalah dengan kandang sekat. Jadi suatu saat untuk melihat jodoh atau tidak, saya tinggal menarik pembatas kandang sekat yang ada di tengah,” katanya.</div><div style="text-align: justify;"><a href="http://kicauan.files.wordpress.com/2010/03/7penjodohancicukijo-angin.jpg"><img alt="" height="263" src="http://kicauan.files.wordpress.com/2010/03/7penjodohancicukijo-angin.jpg?w=394&h=263" title="7PenjodohanCicukIjo angin" width="394" /></a></div><div style="text-align: justify;">Untuk membuat burung cepat jodoh, dia biasanya melakukan hal sebagai berikut:</div><div style="text-align: justify;">1. Hari pertama diberi EF yang lebih dari biasa, misal jantan betina diberi masing-masing 10 ekor jangkrik dan 10 ekor cacing dengan tujuan agar keduanya terpacu birahinya.</div><div style="text-align: justify;">2. Hari kedua, jatah jantan tetap dan jatah betina dikurangi, misal 10 : 5, hal ini ditujukan untuk tetap menjaga birahinya</div><div style="text-align: justify;">3, Hari ketiga jatah jantan ditambah dan jatah betina dihilangkan. Tujuannya pada saat si jantan birahi, dia akan memainkan EF di mulutnya, dan pada saat yang bersamaan si betina kelaparan karena tidak mendapat jatah makan, sehingga si betina akan berusaha meminta jatah makan dari si jantan.</div><div style="text-align: justify;">Proses ini bisa dilanjutkan untuk beberapa hari ke depan. Lamanya tergantung burung itu sendiri, bisa sehari, 2 hari atau mungkin 1 bulan belum jodoh.</div><div style="text-align: justify;">Proses penjodohan seperti itu pula yang dilakukan Mas Samino di Lintang Songo BF Solo. Proses penjodohan ini dilakukan selama hampir sebulan sampai jantan betina mau bercampur tanpa tarung lagi.</div><div style="text-align: justify;">Untuk mengetahui apakah mereka bisa akur atau tidak, sesekali mereka dicampur terutama di saat dimandikan di karamba. Kalau mereka tidak tengkar, maka bisa dicoba dijadikan satu. Kalau masih ada tanda-tanda bertengkar, maka perlu dipisah lagi. Lakukan hal itu sampai burung benar-benar mau dikumpulkan jadi satu tanpa saling serang.</div><div style="text-align: justify;">Sekadar tips dari saya, jika burung Anda sulit atau lama berjodoh, maka Anda bisa menggunakan <b>BirdMature</b>. BirdMature adalah produk untuk meningkatkan birahi burung secara cepat, terutama untuk burung-burung penangkaran. BirdMature sudah teruji di kandang penangkaran lovebird punya Om Dwi, DT BF Jogja, dan penangkaran murai batu Black BF Cilacap.</div><div style="text-align: justify;">Setelah penjodohan selesai, maka kedua burung langsung dimasukkan ke kandang penangkaran.</div><div style="text-align: justify;"><b>Manajemen pakan penangkaran cucak ijo</b></div><div style="text-align: justify;">Untuk persoalan penyediaan sarang dan sarana-prasarana lain, Anda bisa melihatnya lagi di artikel <a href="http://omkicau.com/2009/02/25/kandang-penangkaran-burung/">Kandang penangkaran burung</a>. Sementara untuk penangkaran dengan sangkar gantung, meski sudah berhasil bertelur seperti yang dilakukan Om Angin Jakarta, tetapi belum ada informasi apakah sudah bisa menetas (sudah terjadi perkawinan, mengeram tenang dan menetas). Sedangkan untuk masalah pakan, burung cucak ijo bisa saja diberikan dengan pola standar berupa voer, serangga, cacing dan buah-buahan. Namun demikian pemberian pakan untuk burung penangkaran harus lebih banyak porsinya ketimbang burung untuk peliharaan harian.</div><div style="text-align: justify;"><a href="http://kicauan.files.wordpress.com/2010/03/ijode1-angin.jpg"><img alt="" class="alignleft" height="299" src="http://kicauan.files.wordpress.com/2010/03/ijode1-angin.jpg?w=224&h=299" title="Ijode1 angin" width="224" /></a></div><div style="text-align: justify;">Hanya saja, perlu diingat, pemberian asupan yang tidak seimbang justru akan memperlama proses produksi. Penggunaan voer untuk ayam broiler misalnya, memang meningkatkan jumlah protein, tetapi pada saat yang sama jumlah lemaknya pun banyak. Padahal, burung penangkaran yang kegemukan, akan sulit bereproduksi dengan baik. Begitu juga dengan voer yang biasa digunakan untuk burung kicau harian, secara umum sudah baik, namun kandungan mineralnya seringkali tidak bisa kita pastikan karena banyak voer yang dijual tanpa disertai keterangan komposisi isi yang memadai. Dalam kaitan inilah saya menyarankan ke beberapa penangkar untuk memberikan multi vitamin dengan komposisi yang pas untuk burung.</div><div style="text-align: justify;">Multivitamin yang bagus setidaknya mengandung vitamin utama, yakni A, D3, E, B1, B2, B3 (Nicotimanide) B6, B12, C dan K3; zat esensial seperti D-L Methionine, I-Lisin HCl, Folic Acid (sesungguhnya adalah salah satu bentuk dari Vitamin B) dan Ca-D Pantothenate. Untuk referensi ini, silakan baca tentang produk <a href="http://omkicau.com/bird-top-product/"><b>BirdVit</b></a>.</div><div style="text-align: justify;">Pada saat yang sama, burung di penangkaran membutuhkan mineral yang komplit dan seimbang. Unsur Ca dan K misalnya, harus benar-benar tercukupi sehingga proses pembuatan cangkang telur bisa berlangsung dengan baik. Lebih dari itu, kekurangan mineral pada burung akan menyebabkan beberapa kendala dalam penangkaran, antara lain bulu lemah, tidak mulus, kusam; terkena rachitis (tulang-tulang lembek, bengkok dan abnormal); paralysa (lumpuh); perosis (tumit bengkak); anak burung mati setelah menetas; mengalami urat keting (tendo); terlepas sendinya, tercerai (luxatio); paruh meleset, kekurangan darah sehingga pucat dan lemah; tidak juga segera bertelur, telur kosong, produktivitas rendah, dan daya tetas rendah, serta kematian embrio tinggi. Untuk menghindari hal itu, ada baiknya Anda mengetahui masalah <a href="http://omkicau.com/bird-top-product/mineral-burung/"><b>mineral burung</b></a>.</div><div style="text-align: justify;"><b>Masa mengeram</b></div><div style="text-align: justify;"><a href="http://kicauan.files.wordpress.com/2010/03/bambang-indukancucakijoangrema.jpg"><img alt="" height="298" src="http://kicauan.files.wordpress.com/2010/03/bambang-indukancucakijoangrema.jpg?w=396&h=298" title="Bambang-indukancucakijoangrema" width="396" /></a></div><div style="text-align: justify;">Seperti halnya penangkaran burung pada umumnya, cucak ijo membutuhkan lingkungan yang tenang. Paling tidak, harus terbebas dari gangguan predator (kucing, tikus dll). Sementara untuk menghindarkan burung dari serangan penyakit yang berasal dari parasit, maka Anda harus memastikan kandang yang relatif bebas parsit dan serangga pengganggu seperti semut dan kecoak.</div><div style="text-align: justify;">Parasit pengganggu burung di penangkaran ada macam-macam. Jika tidak ditangani secara serius, maka akan menyebabkan betina tidak nyaman dalam mengeram. Akibatnya, burung tidak tenang dan selalu turun dari sarang. Jika ini berulang terjadi, maka dipastikan telur tidak bisa menetas karena tidak mendapatkan suhu pengeraman yang stabil. Kadang-kadang, gangguan parasit juga menyebabkan indukan berlaku agresif dan bisa mengobrak-abrik sarang, makan telur sendiri, dan lain-lain.</div><div style="text-align: justify;">Selama masa mengeram, ekstra fooding perlu dikurangi dengan tujuan agar kedua burung tidak naik birahinya yang juga sering menyebabkan mereka berlaku agresif baik terhadap pasangan amupun terhadap telur yang sedang dierami.</div><div style="text-align: justify;">Setelah usia pengeraman 14 hari, maka telur burung cucak ijo akan menetas. Untuk mengantisipasi masa menetas, maka mulai hari ke-12 pengeraman, Anda perlu meningkatkan jumlah ekstra fooding dan menyediakan kroto sebagai pakan pertama yang akan diberikan indukan kepada anakannya.</div><div style="text-align: justify;"><b>Manajemen anakan</b></div><div style="text-align: justify;"><a href="http://kicauan.files.wordpress.com/2010/03/bambang-piyikancucakijo1.jpg"><img alt="Piyikan cucak ijo Om Bambang. (Foto: Koleksi Om Bambang Is)" class="alignleft" height="183" src="http://kicauan.files.wordpress.com/2010/03/bambang-piyikancucakijo1.jpg?w=244&h=183" title="Bambang-piyikancucakijo1" width="244" /></a></div><div style="text-align: justify;">Jika telur telah sukses menetas, maka anakan cucak ijo bisa Anda petik antara usia 5-10 hari. Kalau kurang dari 5 hari, kondisi burung terlalu lemah dan kadang menyulitkan kita untuk menyuapkan pakan. Sementara jika lebih dari 10 hari, burung sudah takut dengan manusia. Akibatnya, mereka takut disuapi dan pada saat yang sama mereka belum bisa makan sendiri. Selanjutnya, ya bisa mati-lah anak-anak cucak ijo.</div><div style="text-align: justify;">Anak-anak cucak ijo bisa Anda letakkan di wadah apa saja yang penting ada landasan dengan bahan yang sama dengan yang dibuat untuk membuat sarang di kandang penangkaran. Untuk landasan teratas bisa kita beri kapas agar lembut dan tidak melukai anakan burung. Anakan di wadah khusus itu kemudian bisa Anda letakkan di dalam kotak kayu atau kotak apa saja, dengan diberi lampu penghangat.</div><div style="text-align: justify;"><a href="http://kicauan.files.wordpress.com/2010/03/bambang-piyikancucakijoa.jpg"><img alt="" class="alignleft" height="166" src="http://kicauan.files.wordpress.com/2010/03/bambang-piyikancucakijoa.jpg?w=177&h=166" title="Bambang-piyikancucakijoa" width="177" /></a>Sedangkan untuk pakan anakan cucak ijo yang diambil pada usia 5-10 hari, Anda bisa menyiapkan kroto yang benar-benar bersih dari kotoran dan bangkai semut. Suapkan perlan-pelan dengan alat suap yang bisa Anda buat seperti penjepit yang terbuat dari bambu. Atau Anda bisa membuat dengan bentuk apapun yang penting bisa untuk menyuapkan kroto ke paruh burung anakan. Kroto yang akan Anda berikan, perlu ditetes air sedikit sehingga memudahkan burung anakan untuk menelannya.</div><div style="text-align: justify;">Untuk burung-burung di atas usia 7 hari, Anda juga bisa memberikan kroto yang dicampur dengan adonan voer. Untuk memastikan kecukupan vitamin dan mineral anakan burung, Anda perlu menambahkan BirdVit ke dalamnya.</div><div style="text-align: justify;">Anakan burung pada usia 15 hari ke atas, Anda sudah bisa mulai memberikan jangkrik kecil yang dibersihkan kaki-kakiinya, dan dipencet kepalanya. Atau kalau untuk pemberian di masa-masa awal, jangan disertakan kaki dan kepalanya. Lebih baik lagi kalau Anda bisa memberikan jangkrik yang sedang mabung, yakni masih lembut dan berwarna putih.</div><div style="text-align: justify;">Ketika anakan burung sudah mulai meloncat-loncat kuat di dalam boks sarang, Anda bisa memindahkannya ke dalam sangkar gantung. Hanya saja perlu diingat, dasar sangkar gantung tetap diberi landasan bahan yang sama dengan bahan pembuat sarang. Tujuannya adalah mencegah kaki burung anakan cedera. Sementara untuk tangkringan harus dibuat bertingkat agar burung juga belajar meloncat antar tangkringan.</div><div style="text-align: justify;">Sementara itu untuk manajemen indukan pasca anakan diambil, Anda bisa menyetting pakan untuk indukan seperti pada masa pasca penjodohan. Setelah anakan diambil, biasanya 7-10 hari setelahnya, betina mulai bertelur lagi. Hal ini berulang terus dan akan mengalami perubahan ketika burung mengalami masa mabung. Mabung pada cucak ijo pada umumnya memang tidak sekaligus bulu ambrol dalam rentang hari yang pendek, tetapi nyulam-nyulam.</div><div style="text-align: justify;">Dengan model mabung seperti ini, maka tidak mengherankan masih ada juga cucak ijo yang tetap betelur meski bulu mulai jatuh. Namun demikian, ada juga yang berhenti berproduksi seketika. Hal ini memerlukan kecermatan Anda untuk memberikan asupan yang bagus untuk burung penangkaran, sehingga meskipun kondisi fisik terlihat tidak fit, tetapi tetap saja mau berproduksi. Lain masalahnya kalau proses nyulamnya memang tinggi, yakni bulu banyak sekali yang berjatuhan, maka Anda harus bersabar untuk menunggu burung menyelesaikan masa mabung, rekondisi dan siap lagi berproduksi.</div><div style="text-align: right;"><b><i><a href="http://omkicau.com/cucak-hijau/#peta"><b><i> </i></b></a><b><i><a href="http://omkicau.com/cucak-hijau/#peta">Kembali ke MENU ARTIKEL</a></i></b> </i></b></div><div style="text-align: justify;"><b><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=5101953969036432954&postID=8573397300780824276&from=pencil" name="kendala">+</a>KENDALA UTAMA PENANGKARAN</b></div><div style="text-align: justify;"><b>Penjodohan</b></div><div style="text-align: justify;">Dalam penjodohan burung untuk penangkaran, kesulitan utama adalah menyamakan masa birahi burung. Sebab, apabila burung tidak sama masa birahinya, maka penjodohan sulit dilakukan. Untuk itu, Anda perlu memberikan asupan pakan yang bisa memunculkan birahi burung, baik untuk jantan ataupun betina.</div><div style="text-align: justify;">Dalam kaitan ini, disarankan Anda menggunakan multivitamin dan multi mineral yang dilengkapi dengan suplemen lengkap dan seimbang disertai bahan aktif yang bermanfaat untuk kebutuhan utama asupan makan burung indukan. Anda bisa misalnya menggunakan <b><a href="http://omkicau.com/bird-top-product/#birdmature" target="_blank">BirdMature</a></b>.</div><div style="text-align: justify;">Fungsi utama BirdMature/BMR adalah meningkatkan fertilitas dan menormalkan fungsi reproduksi burung. BMR sangat direkomendasikan untuk digunakan oleh para penangkar sehingga mencapai produksi burung yang optimal.</div><div style="text-align: justify;"><b>Macet produksi</b></div><div style="text-align: justify;">Banyak sekali kasus burung macet produksi. Meskipun indukan jantan dan betina terlihat sehat, namun ternyata keduanya tidak juga melakukan perkawinan. Atau kalau melakukan perkawinan tidak terjadi pembuahan. Tanda tidak ada pembuahan adalah telur yang kosong sampai masa pengeraman berakhir.</div><div style="text-align: justify;">Sebenarnya, macet produksi dalam kasus di atas adalah karena datangnya masa birahi burung pasca telur menetas tidak berbarengan. Dengan demikian, dalam kasus ini juga disarankan menggunakan <b>BirdMature</b> sehingga muncul birahi jantan dan betina pada saat yang bersamaan.</div><div style="text-align: justify;">Fungsi utama BirdMature memang meningkatkan fertilitas dan menormalkan fungsi reproduksi burung. Namun dia memiliki fungsi lain, yakni meningkatkan daya tahan tubuh piyikan (burung-burung muda), menormalkan sistem kekebalan tubuh piyikan serta menyempurnakan pertumbuhan bulu burung.</div><div style="text-align: justify;">Banyak burung piyikan mati disebabkan dia kekurangan asupan yang seharusnya tersimpan secara normal ketika dia masih dalam bentuk telur. Dengan pemberian BirdMature, risiko kematian anakan piyikan burung bisa ditekan.<b> </b></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: red;"><b><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=5101953969036432954&postID=8573397300780824276&from=pencil" name="problem">+</a>PROBLEM UTAMA CUCAK HIJAU</b></span><b><i><b><i><br />
</i></b></i></b><br />
<b>1. Kurang fighting spirit, tidak ngetrok atau njambul<br />
2. Hanya melet-melet (julurkan lidah) kalau ditrek<br />
3. Mabung nyulam terus-menerus<br />
4. Nyekukruk tak bergairah</b></div><div style="text-align: justify;"><b>1. Kurang fighting spirit</b> alias kurang semangat tempur biasanya karena burung masih muda, burung kurang fit, kegemukan. Atasi dengan pemberian asupan yang seimbang gizi, vitamin dan mineralnya. Bisa gunakan <b>BirdVit</b> untuk rawatan harian. Bisa gunakan BirdShout selama 3 hari sebelum turun lomba. Jika kegemukan, perbanyak mandi.</div><div style="text-align: justify;">Agar burung ngentrok dan njambul, pastikan burung birahi secara terukur. Selain diterapi harian dengan <b>BirdVit</b>, latihlah atau sering pertemukan dengan cucak hijau yang suka njambul dan ngentrok. Karakter “njambul dan ngentrok” bisa ditularkan dengan cara burung yang “dimaster” dikerodong, dan usahakan bisa melihat cucak hijau lain yang suka ngentrok dan njambul bila sedang berbunyi.</div><div style="text-align: justify;"><b>2. Hanya melet-melet</b> (julurkan lidah) kalau ditrek, maka penyebabnya dan cara mengatasinya sama dengan poin pertama hanya saja sering-sering ditrek dengan burung lain dan kurangi/ jangan dicas dengan burung betina.</div><div style="text-align: justify;"><b>3. Mabung nyulam terus-menerus</b>, penyebabnya kebanyakan lemak dan protein tetapi kekurangan vitamin dan mineral. Lakukan terapi<b> Bird Mineral</b> dan barengi dengan perawatan harian menggunakan <b>BirdVit</b>. Kurangi dulu penjemuran dari porsi biasanya.</div><div style="text-align: justify;"><b>4. Nyekukruk tak bergairah.</b> Bisa disebabkan oleh gangguan parasit, baik cacing maupun kutu. Bisa atasi dengan <b>AscariStop</b> dan <b>FreshAves</b>. Jika gangguan parasit sangat akut, bisa disertai penggunaan <b>BirdFresh.</b></div>Dodi sofiyantohttp://www.blogger.com/profile/16776163258130698515noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5101953969036432954.post-69456084515386009442011-07-27T20:05:00.000-07:002011-07-27T20:07:29.037-07:00Tips memilih burung Anis Merah bagus<div class="title"><h1 class="article_title cms_article_title"><a href="http://www.anismerah.com/images/burung/am/dkimages.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" border="0" src="http://www.anismerah.com/images/burung/am/dkimages.jpg" /></a><br />
</h1></div><div class="article_author_date_comment_container"><div class="fullwidth"><div class="article_username_container"><div class="popupmenu memberaction" id="yui-gen2"><a class="username offline popupctrl" href="http://www.anismerah.com/member.php?4-eko" id="yui-gen4" title="eko is offline"><b><br />
</b></a> </div></div><div class="article_rating_container"><div class="popupmenu cmsratingmenu" id="cmsrating"><h6><a class="popupctrl" href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=5101953969036432954&postID=6945608451538600944&from=pencil" id="cmsrating_current"><br />
</a></h6><form action="content.php?152/rate" id="cms_cmsrate_form" method="post"></form></div></div><div class="article_username_container"><br />
</div><br />
<div class="article_rating_container"><a href="http://www.anismerah.com/content.php?152-Tips-memilih-burung-Anis-Merah-bagus#comments" rel="nofollow"><br />
</a> </div><b>M</b>emelihara burung dari muda (trotol atau bahan) memang mempunyai cita rasa tersendiri. Selain harganya relatif lebih murah karena masih berupa bahan, Apalagi ketika dewasa ternyata burung yang kita rawat dari kecil mempunyai penampilan yang bagus di lapangan. Hal ini akan memberikan rasa puas yang lebih dari pada kita membeli burung yang sudah jadi.<br />
Namun kita harus jeli untuk ahan atau trotol, jangan sampai kita sudah susah payah merawat dari kecil ternyata ketika dewasa burung tidak mempunyai kualitas suara yang istimewa.</div></div>Oleh karena itu kita harus benar-benar selektif dalam memilih burung bahan atau trotol.<br />
<br />
<b>Berikut tips memilih burung Anis Merah (AM) yang bagus, berdasarkan ciri fisik (katuranggan) :</b><br />
<ol class="decimal"><li><blockquote>Pilih AM jantan, biasanya memakai ring atau kita bisa minta garansi ke penjual bahwa AM yang kita beli jantan.</blockquote></li>
<li><blockquote>Pilih AM yang sehat, tidak sakit & tidak cacat fisik. Biasanya AM yang sehat mempunyai sinar mata tajam tdk mengantuk / sering tidur dan tidak bersemangat.</blockquote></li>
<li><blockquote>Bentuk mata besar & sinar mata tajam.</blockquote></li>
<li><blockquote>Bentuk kepala lonjong.</blockquote></li>
<li><blockquote>Bentuk paruh tebal, besar dan panjang. Biasanya mempunyai power suara yang kuat. </blockquote></li>
<li><blockquote>Bentuk paruh jika dilihat dari atas terlihat lancip keatas (seperti bentuk buah belimbing).</blockquote></li>
<li><blockquote>Sobekan paruh pilih yang paling dekat dengan mata.</blockquote></li>
<li><blockquote>Bentuk lubang hidung memanjang dan lebar.</blockquote></li>
<li><blockquote>Posisi lubang hidung dekat dengan pangkal paruh.</blockquote></li>
<li><blockquote>Bentuk leher panjang.</blockquote></li>
<li><blockquote>Postur badan proposional (leher, badan dan ekor yang panjang) dan tidak gemuk.</blockquote></li>
<li><blockquote>Sayap mengepit rapat (singset).</blockquote></li>
<li><blockquote>Jari-jari panjang.</blockquote></li>
<li><blockquote>Ekor berbentuk huruf M.</blockquote></li>
</ol><br />
<b>Gaya teler dendasarkan pengamatan bentuk fisik</b> :<br />
<ul><li><blockquote><b>Gaya Teler Klasik</b>, bila cara berdirinya tegak, sehingga kaki tampak lebih panjang & jenjang.</blockquote></li>
<li><blockquote><b>Gaya Teler Doyong</b>, bila cara berdirinya cenderung ngangkang, artinya posisi jari-jari atau telapak dalam mencengkeram di pangkringan tampak melebar, sehingga posisi badan menjadi lebih rendah. AM dengan gaya teler doyong sekarang sedang banyak diminati.</blockquote></li>
</ul><br />
Tips ini berlaku untuk memilih AM mulai dari trotol, usia muda (bahan) ataupun sudah berumur. Semoga kita bisa memoles dari burung bahan menjadi burung jawara <img alt="" border="0" class="inlineimg" src="http://www.anismerah.com/images/smilies/biggrin.gif" title="Big Grin" />Dodi sofiyantohttp://www.blogger.com/profile/16776163258130698515noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5101953969036432954.post-59528737909357968502011-07-27T19:48:00.000-07:002011-07-27T19:48:39.113-07:00TIP MERAWAT MURAI BATU<div style="text-align: justify;"><div style="font-style: italic; font-weight: bold; text-align: right;"><div style="text-align: left;">Artikel yang sangat bermanfaat ini :</div><span style="color: red; font-size: 85%;"></span><br />
dimana Om Rifqie sebagai salah satu Moderator di Forum MB di www.kicaumania.org<br />
beliau ini salah satu penghobi yang memiliki koleksi MB Borneo Prestasi di wilayah Barabai Kalimantan Selatan.</div><br />
<span style="font-size: 130%;"><span style="font-weight: bold;">MURAI</span></span> Batu Muda H<a href="http://1.bp.blogspot.com/-At2Qjy60yF8/TggwIWbhtTI/AAAAAAAAARA/4plWX8mjyA4/s1600/MB%2BBahan.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5622797054790186290" src="http://1.bp.blogspot.com/-At2Qjy60yF8/TggwIWbhtTI/AAAAAAAAARA/4plWX8mjyA4/s400/MB%2BBahan.jpg" style="cursor: pointer; float: left; height: 312px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 378px;" /></a>utan (MB MH) sering menjadi pilihan MB mania utk dijadikan sebagai bahan. Tetapi tdk sedikit yg akhirnya gagal merawatnya karena kondisi MB yg drop dan akhirnya mati. Sebenarnya ada apa dg MB MH & sulitkah merawatnya. Di sini saya ingin berbagai sedikit pengalaman merawat MB MH, tdk paling benar tapi setidak sebagai bahan perbandingan utk rekan2 yg ingin merawat murai batu muda hutaN. MB MH yg saya asumsikan di sini adalah MB Muda/Remaja yg baru tangkapan dari hutan, belum ngevoer & masih sangat giras.<br />
<br />
<b><span style="color: blue;">Atasi Stress di Awal Perawatan</span></b><br />
Yang hampir pasti kita temui jika mengangkat murai batu muda hutan (MB MH) sebagai bahan adalah kondisi burung dg level stress yg cukup tinggi. Walaupun pd dasarnya MB adalah termasuk salah satu burung yg mudah beradaptasi dgn lingkungannya tetapi level stress yg tinggi dpt berdampak buruk pd burung. Stress bisa menjadi status tetap atau merupakan tantangan proses adaptasi MB MH.<br />
<br />
Secara fisiologis perubahan-perubahan akibat stress pd burung terjadi pd <b>kelenjar a</b><b>drenal</b> ( <i>hypertropi, kadar kolesterol menurun, sintesis kortikosteroid meningkat, kandungan asam askorbat menurun</i>); <b>darah </b>(<i>kolesterolemia, NPN meningkat, Ca++ meningkat, rasio Na++ dan K+ be</i><i>rubah, kortikosteroid meningkat, glukosa meningkat, heteropilia, limfopenia</i>) & <b>jaringan limfoid</b> (<i>involusi bursa fabricius, involusi thymus, level antibodi menurun</i>) (<i>Siegel, 1971; Freeman, 1967; Ringer, 1976</i>). Akibat tidak langsungnya pd stress berat akan menyebabkan perilaku yg tdk normal, menurunnya nafsu makan, rentan penyakit & kematian.<br />
<br />
<span style="font-style: italic; font-weight: bold;">Stress pd MB MH dipengaruhi oleh banyak faktor (stressor), diantaranya kelelahan, kegaduhan/suara2 yg mengejutkan, sirkulasi udara yg tdk baik, pergantian pakan, kondisi air minum, perlakuan kasar, adanya orang tdk dikenal, suhu yg tinggi.</span><br />
<br />
<b><span style="color: darkred;">Kelelahan</span></b><br />
Kelelahan setelah perjalanan jauh atw sebab2 yg lain dpt memicu stes pd MB MH.<br />
<br />
<span style="color: darkred;"><b>Kegaduhan/Suara2 yg Mengejutkan</b></span><br />
<span style="color: darkred;"></span>Suara p<a href="http://1.bp.blogspot.com/-ct_cJXn55jE/TggrhFiu_jI/AAAAAAAAAQY/H7GZ5XMUOHo/s1600/1.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5622791982195605042" src="http://1.bp.blogspot.com/-ct_cJXn55jE/TggrhFiu_jI/AAAAAAAAAQY/H7GZ5XMUOHo/s400/1.jpg" style="cursor: pointer; float: left; height: 72px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 81px;" /></a>etasan, kembang api, musik yang keras, dll akan menyebabkan stress pd MB MH.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<b><span style="color: darkred;">Sirkulasi Udara yg tdk Baik</span></b><br />
Sirkulasi udara yg tdk baik di tempat kita menggantangkan MB MH dpt berakibat udara dlm sangkar bau amoniak & ini bisa berbahaya bagi MB MH.<br />
<br />
<b><span style="color: darkred;">Perg</span></b><b><span style="color: darkred;">antian Paka</span></b><b><span style="color: darkred;">n</span></b><br />
Secara <a href="http://3.bp.blogspot.com/-t6_HnQn1XPM/TggsI7LZvqI/AAAAAAAAAQg/3Sro71t-TeU/s1600/2.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5622792666608156322" src="http://3.bp.blogspot.com/-t6_HnQn1XPM/TggsI7LZvqI/AAAAAAAAAQg/3Sro71t-TeU/s400/2.jpg" style="cursor: pointer; float: left; height: 72px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 82px;" /></a>umum burung akan mengalami stress beberapa waktu ketika pergantian pakan yang dilakukan secara drastis. Selain itu kuantitas dan kualitas pakan juga sangat menentukan terjadinya stress pd MB MH.<br />
<br />
<br />
<br />
<b><span style="color: darkred;">Kondi</span></b><b><span style="color: darkred;">si Air Minum</span></b><br />
Kondisi air minum yg kotor atau terkontaminasi bahan lain yg berbahaya dpt memicu terjadinya stress pd MB MH.<br />
<br />
<b><span style="color: darkred;">Perlakuan kasar</span></b><br />
<b><span style="color: darkred;"></span></b>Perlakua<a href="http://3.bp.blogspot.com/-SeInpkIK3Io/TggsaQ5fmII/AAAAAAAAAQo/AvIf8RTkOeM/s1600/3.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5622792964496398466" src="http://3.bp.blogspot.com/-SeInpkIK3Io/TggsaQ5fmII/AAAAAAAAAQo/AvIf8RTkOeM/s400/3.jpg" style="cursor: pointer; float: left; height: 75px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 95px;" /></a>n yg kasar bisa menyebabkan MB MH anda stress. Perlakuan kasar dimaksud seperti menangkap MB MH, memukul/menendang sangkar, berjalan dgn terburu-buru saat membawa sangkar, sangkar yg jatuh, sengaja tidak memberi pakan & minum, dipaksa mandi dg sprayer, dll.<br />
<br />
<br />
<b><span style="color: darkred;">Adanya Orang tdk Dikenal</span></b><br />
MB MH biasanya akan ketakutan saat melihat orang yg tdk dikenal mendekatinya.<br />
<br />
<b><span style="color: darkred;">Suhu yg Tinggi</span></b><br />
<b><span style="color: darkred;"></span></b>Suhu ling<a href="http://2.bp.blogspot.com/-BtSmwfUCMs8/TggsohuZGmI/AAAAAAAAAQw/0MSZMso18WM/s1600/4.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5622793209531406946" src="http://2.bp.blogspot.com/-BtSmwfUCMs8/TggsohuZGmI/AAAAAAAAAQw/0MSZMso18WM/s400/4.jpg" style="cursor: pointer; float: left; height: 82px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 92px;" /></a>kungan yg terlalu tinggi dpt menimbulkan stress panas pd MB MH (heat stress). Pd saat mengalami stress panas tingkat pernafasan meningkat, burung mengalami hyperthermia yg akan menyebabkan kasus panting (terengah-engah). Stress panas dpt menyebabkan perubahan konsumsi pakan & minum. Pd kondisi suhu lingkungan yg tinggi burung cenderung mengkonsumsi air yg banyak tapi sedikit makan.<br />
<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Bila ingin berhasil dlm merawat MB MH maka tak ada salahnya kita mengenali jenis stressor pd MB MH kita & mengambil langkah yg tepat pd awal perawatan utk mengatasinya.</span><br />
<br />
<div style="text-align: left;"><span style="color: blue;"><b>Langkah Perawatan</b></span></div>Langkah perawatan MB MH sebenarnya sangat sederhana, kita hanya cukup menghindari tindakan2 yg akan menambah tingkat stressnya.<ul style="text-align: left;"><li>Gantangkan MB di tempat yg tenang, tdk sering dilewati orang, jauh dari suara2 bising atau yg bisa mengejutkannya, mempunyai sirkulasi udara yg baik & tidak terlalu panas (di atas 26derajat C) sperti di bawah atap seng.</li>
<li>Pd awal tiba di rumah bisa gunakan krodong dulu selama lebih kurang 1minggu. Berikan multivitamin pd air minum & bila dirasa perlu berikan juga antibiotic utk langkah antisipasi, karena kita tdk tau kondisi kesehatan MB yg sebenarnya pd saat kita beli. Ganti air minum & bersihkan tempatnya dari endapan vitamin setiap hari.</li>
<li>Jangan terburu2 utk mengenalkan MB MH dg lingkungan yg ramai. Hasilnya bukan MB menjadi jinak tetapi kemampuan adaptasinya menjadi lambat & yg lebih parah tingkat stressnya bisa menjadi semakin tinggi.</li>
<li>Tdk perlu tergesa2 mengajari MB MH ngevoer Berikan saja pakan kesukaan dia, sperti jangkrik, kroto, belalang, UH, UB atau yg lainnya. Berikanlah makanan dg kuantitas yg cukup & kualitas yg baik (jangkrik yg sehat, kroto segar/tdk basi, dll).</li>
<li>Jika ingin menjemur MB, jemurlah sebentar pd pagi hari.</li>
<li>Kalau ada indikasi MB kutuan, tdk perlu tergesa2 utk mengobati dg obat kutu, terlebih yg disemprotkan dg air.</li>
<li>Intinya tunggulah dg sabar sampai gejala stress hilang. Indikasinya, MB MH terlihat tenang, sehat, aktif, sorot matanya bersih & syukur2 mulai ngriwik atau ngeplong.</li>
</ul><br />
<div style="text-align: left;"><span style="color: blue;"><b>Mengajari MB MH makan voer (Ngevoer)</b></span></div>Pilih voer yg sesuai utk MB & usahakan yg mudah memperolehnya di tempat kita.<br />
<br />
Haluskan voer & taruh didasar cawan lalu masukan kroto pd bagian atas. Pd tahap awal tdk perlu diaduk.<br />
Setelah kira2 7 hari coba aduk kroto dg voer halus dg komposisi lebih banyak kroto daripada voernya.<br />
Coba tingkatkan porsi voer secara bertahap setiap hari.<br />
Setelah yakin MB mau makan voer ditandai dg warna kotorannya, baru tempatkan voer & kroto pd cawan terpisah.<br />
<br />
<div style="text-align: left;"><span style="color: blue;"><b>Pemilihan Sangkar</b></span></div>Saya biasa menggunakan sangkar yg tdk terlalu besar pd perawatan awal MB MH. Tujuannya utk memudahkan mengajari MB keluar masuk sangkar ke keramba mandi.<br />
<span style="color: blue;"></span><br />
<span style="color: blue;"></span><br />
<div style="text-align: left;"><span style="color: blue;"><b>Mandi</b></span></div>Pada tahap awal masukan cepuk mandi ke dlm sangkar pd pagi hari. Letakan pd posisi cepuk tdk terkena kotoran, Semprot halus MB dg sprayer, tdk perlu basah & tinggalkan saja. Lakukan setiap hari sampai dia mau mandi sendiri dlm cepuk. Sebenarnya untuk mandi kita tdk perlu mengajari, karena MB kalau sudah didis secara naluriah akan mandi sendiri.<br />
<br />
Kalau sdh terbiasa mandi dlm cepuk, coba ajarkan masuk ke dlm keramba mandi. Saya biasa meninggalkan cukup 1 tangkringan saja & memindahkannya ke depan pintu sangkar. Biasanya dg sedikit menggusah MB akan melompat masuk keramba mandi.<br />
<br />
Kapan MB MH mulai boleh dimandikan? Saya biasa memulainya setelah gejala stress sudah tdk terlihat lagi & yakin MB MH sudah sehat. Ada anggapan bahwa baru boleh dimandikan setelah MB ngevoer, menurut saya tdk sepenuhnya benar. Sebab saya pernah ngerawat MB MH sampai bertahun2 belum mau ngevoer.<br />
<br />
<div style="text-align: left;"><span style="color: blue;"><b>Penjinakan</b></span></div>Taruh sangkar di lantai setiap kita memberi pakan/EF. Jika MB mulai tenang mulailah kenalkan dg keramaian secara bertahap. Gantang dari jauh dulu sambil setiap beberapa hari didekatkan. Utk jinak total sebenarnya kecil sekali kemungkinannya, tetapi setidaknya MB MH dpt beradaptasi & mentoleransi keramaian.<br />
<br />
<div style="text-align: left;"><span style="color: blue;"><b>Jemur</b></span></div>Saya biasa mengeluarkan MB pagi2 sekali sebelum matahari bersinar & menggantangnya di tempat di mana apabila sinar matahari pertama memancar langsung mengenai MB. Pd tahap awal cukup jemur sebentar saja (sekitar 30 menit). Setiap beberapa hari terus ditingkatkan lama penjemurannya. Perlu diingat jgn menjemur MB sampai mangap & tampak terengah2, itu pertanda MB terkena Heat Stress.<br />
<span style="color: blue;"></span><br />
<span style="color: blue;"></span><br />
<div style="text-align: left;"><span style="color: blue;"><b>Umur berapa MB MH mulai ngeplong</b></span></div>Tdk ada batasan pasti. Semuanya tergantung bakat MB dan pola perawatan yg tepat thd MB kita. Asal MB sehat secara fisik dan mental “Pasti Bunyi”.</div>Dodi sofiyantohttp://www.blogger.com/profile/16776163258130698515noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5101953969036432954.post-9077035052998469442011-07-27T02:09:00.001-07:002011-07-27T02:09:58.444-07:00MURAI BATUada pertanyaan menarik dari pengunjung blog ini, yakni Om Arief Hasan, mengenai masalah “murai batu medan”. Dia mengatakan, “saya pemula pengin pelihara murai batu medan. Sudah banyak artikel tentang murai batu medan yang sudah saya baca, mulai artikel di om kicau, forum KM, googling dll, tidak ada satupun artikel yang menjelaskan secara detail mengenai ciri murai batu medan. <span id="more-14851"></span>Yang ada hanya murai batu medan yang terbaik ekornya lebih panjang dari jenis lainnya, tubuhnya lebih kecil dll.. Kalau penjual burung ditanya, dia menjawab Medan lebih panjang mas daripada Lampung super atau murai batu dari daerah lain. Mohon bantuan Om Duto untuk menjelaskan ciri-ciri murai batu medan secara detail dan mencolok yang bisa dipakai pemula seperti saya, tanpa perlu membandingkan dengan murai batu dari tempat lain. <br />
<div style="text-align: justify;">Dalam menjawab pertanyaan ini, ingin saya tegaskan dulu bahwa apa yang disebut sebagai murai batu Medan (dalam pengertian murai batu yang berhabitat aseli Kota Medan) itu sesungguhnya tidak ada. Mengapa? Sebab penyebutan murai batu medan adalah penyebutan yang salah kaprah. Tidak ada murai batu yang habitat aselinya kota Medan. Sedangkan murai batu di wilayah Sumatera Utara dan Aceh sendiri banyak sekali varian ditilik dari katuranggannya. Ada yang ekor panjang dan pendek, ada yang lengkung ada yang lurus, ada yang menggumpal jadi satu ada yang berbentuk seperti gunting dsb.</div><div style="text-align: justify;">Kalau kebetulan murai batu yang terkenal adalah murai batu medan, ini dikarenakan stok murai batu wilayah Sumatera bagian utara (hingga pantai utara wilayah NAD) sejak dulu selalu terkumpul di Medan sebelum menyebar ke wilayah lain. Karena waktu dulu orang memfavoritkan murai batu ekor panjang, maka pemikat murai batu pun lebih suka mengumpulkan murai batu ekor panjang yang kemudian mereka bawa ke kota Medan. Saat itulah dikenal sebutan murai batu Medan dengan ekor yang rata-rata memang panjang, antara 22 cm sampai 27/28 cm. Sementara kalau ada murai batu dengan ekor sampai 30 atau bahkan 35 cm atau lebih, maka itu adalah murai batu asal Malaysia hingga kawasan pedalaman Asia Tenggara.</div><div style="text-align: justify;">Berikut ini adalah gambar-gambar murai batu Malaysia dan pedalaman AsisaTenggara dan Asia Selatan.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_14854" style="width: 524px;"><img alt="" class="size-full wp-image-14854" height="640" src="http://kicauan.files.wordpress.com/2010/05/david-de-souza-2.jpg?w=514&h=640" title="david de souza 2" width="514" /><div class="wp-caption-text">Murai batu Malaysia dan kawasan lain pedalaman Asia Tenggara dan selatan. Jepretan dan koleksi David De Souza.</div></div><div style="text-align: justify;"> </div><div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_14853" style="width: 436px;"><img alt="" class="size-full wp-image-14853 " height="640" src="http://kicauan.files.wordpress.com/2010/05/murai-batu-coy.jpg?w=426&h=640" title="murai-batu-coy" width="426" /><div class="wp-caption-text">Jepretan dan koleksi David De Souza.</div></div><div style="text-align: justify;">Murai batu wilayah Laos dan Myanmar misalnya, banyak yang berekor panjang. Perhatikan misalnya murai batu hasil buruan yang sudah mati dan banyak dijual di sebuah pasar pagi di Laos seperti gambar di bawah ini. Perhatikan ekornya. Ya itu adalah murai batu ekor panjang. (Cerita tentang ini, bisa dilihat <a href="http://omkicau.com/2010/01/27/murai-batu-jadi-menu-santap-makan-di-laos/" target="_blank">di sini</a>).</div><div style="text-align: justify;"> </div><div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_14852" style="width: 385px;"><img alt="" class="size-full wp-image-14852" height="500" src="http://kicauan.files.wordpress.com/2010/05/murai-batu-menjadi-salah-satu-komoditas-di-sebuah-pasar-pagi-di-laos.jpg?w=375&h=500" title="OLYMPUS DIGITAL CAMERA" width="375" /><div class="wp-caption-text">Tanda panah adalah ekor-ekor murai batu yang sudah mati dan dijual di sebuah pasar pagi di Laos.</div></div><div style="text-align: justify;">Nah kembali ke persoalan medan, ketika murai batu ekor panjang dengan bukaan yang indah dipandang dan berbentuk melengkung ke bawah terkenal sebagai murai batu Medan, maka murai batu lainnya yang tidak berekor panjang disebut murai batu non-medan.</div><div style="text-align: justify;">Sementara perlu pula dipahami, murai batu ekor panjang pun macam-macam. Ada yang lengkung ke bawah, ada yang lurus. Karena murai batu ekor panjang yang lengkung sudah ter-”branding” sebagai murai batu Medan, maka kalau ada murai batu ekor panjang lurus tidak akan disebut murai batu Medan meskipun pengepul murai batu di Medan sendiri juga memiliki stok murai batu ekor panjang yang tidak lengkung (biasanya dari kawasan Aceh).</div><div style="text-align: justify;">Murai batu ekor panjang lurus itu, banyak ditemui di kawasan sekitar Lahat misalnya. Nah, disebutlah MB itu sebagai murai batu Lahat. Disebut sebagai murai batu lahat super jika ekornya panjang (sekitar 25 cm) dan yang ekor pendek disebut murai batu lahat begitu saja.</div><div style="text-align: justify;">Sementara itu di wilayah pesisir utara NAD, dikenal ada murai batu ekor panjang dan lengkung tetapi warna putih di bulu ekor hanya sedikit-sedikit di bagian ujung ekor bagian dalam. Ini adalah murai batu dari kawasan Sabang atau sering disebut murai batu Sabang. Dilihat sekilas, murai batu ini seperti tidak memiliki ekor putih menyerupai MB dari kawasan pantai barat Sumetara (kepulauan Nias dan sekitarnya) yang disebut sebagai murai batu Nias.</div><div style="text-align: justify;">Padahal di samping murai batu-murai batu yang saya sebut di atas, masih terdapat banyak kawasan di Sumatera yang juga terkenal sebagai habitat murai batu, seperti Jambi, Lampung, Pasaman dan sebagainya. Sementara di wilayah NAD sendiri, selain ada murai Sabang, ada juga murai dari habitat lain yang juga terkenal bagus-bagus, seperti murai batu Tangse misalnya.</div><div style="text-align: justify;">Singkat cerita, murai batu Medan adalah kriteria murai batu berdasarkan kebiasaan untuk memudahkan penyebutan murai batu ekor panjang lengkung. Yang panjangnya di atas 25 cm sering disebut murai batu Medan super, sedangkan yang ekornya kisaran 25 cm atau lebih pendek disebut murai batu Medan begitu saja.</div><div style="text-align: justify;"><strong>“Kenari Malang”<br />
</strong></div><div style="text-align: justify;">Ketenaran murai batu Medan sebagai murai batu dengan ekor panjang lengkung, hampir sama dengan keterkenalan kenari jenis holland atau colorbred yang dikembangkan oleh para penangkar di Malang. Kenari-kenari yang dikembangkan penangkar Malang disebut kenari Malang. Bedanya, kalau “murai batu Medan” yang dikenal sebagai “ekor panjang lengkung” awal mulanya memang banyak di-pool di Medan dan karenanya disebut murai batu Medan, maka kenari jenis kecil (holland) yang dikembangkan di Malang dikenal sebagai kenari Malang. Padahal kenyataannya, penangkar Malang pun juga banyak yang mengembangkan kenari besar (dari sisi postur), Yorkshire misalnya.</div><div style="text-align: justify;">Maka ketika kita menemukan kenari-kenari kecil yang dikembangkan dan disebarkan dari Malang, kita langsung menyebutnya sebagai kenari Malang. Sedangkan yang body besar meski dikembangkan di Malang, tidak kita sebut sebagai kenari Malang. Nah ini sama saja, kalau kita bisa menjumpai murai batu ekor panjang di atau dari Kota Medan, maka kita menyebutnya murai batu Medan. Sedangkan yang ekor tidak panjang, meski juga ada di Medan, tidak kita sebut sebagai murai batu Medan.</div><div style="text-align: justify;">Karena itu, saran saya, janganlah kita dipusingkan dengan cara memilih murai batu berdasarkan daerah asal. Lantas bagaimana cara memilih murai batu yang baik? Silakan simak dan baca lagi <a href="http://omkicau.com/2010/04/01/memilih-burung-berdasar-daerah-asal-dan-katuranggan/" target="_blank"><strong>artikel yang satu ini</strong></a>.</div><div style="text-align: justify;">Atau kalau pengin mencari murai batu ekor panjang lengkung ya silakan saja inden dari penangkaran <a href="http://omkicau.com/2010/04/02/bird-keeping-cilacap-dimulai-dari-indukan-murai-batu-jawara/" target="_blank"><strong>Black Bird Keeping</strong></a>-nya Om Tony Alamsyah Cilacap atau dari <a href="http://omkicau.com/2010/05/03/penangkaran-murai-batu-sistem-poligami-rrbf-2-jantan-10-betina-25-anakan-tiap-bulan/" target="_blank"><strong>RR BF</strong></a>-nya Om Didik Gresik dari indukan yang dia namai MR A. Nah apakah itu termasuk MB Medan? Bukan!! Itu adalah MB Cilacap dan MB Gresik. Nah kan?</div><div style="text-align: justify;"> </div><img alt="" class="size-medium wp-image-14855" height="371" src="http://kicauan.files.wordpress.com/2010/05/mr-a.jpg?w=378&h=371" title="MR A" width="378" />Dodi sofiyantohttp://www.blogger.com/profile/16776163258130698515noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-5101953969036432954.post-87686545462614858072011-07-26T23:38:00.000-07:002011-07-26T23:38:30.458-07:00BURUNG CIBLEK<h1 class="entry-title"><br />
</h1><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://vdocd.files.wordpress.com/2011/02/ciblek.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" class="alignnone size-medium wp-image-227" height="240" src="http://vdocd.files.wordpress.com/2011/02/ciblek.jpg?w=300&h=240" title="Ciblek" width="300" /></a></div><div class="entry-meta"> <span class="meta-prep meta-prep-author"><br />
</span><span class="author vcard"><a class="url fn n" href="http://vdocd.wordpress.com/author/ariefsadja/" title="Lihat semua yang ditulis oleh ariefsadja"></a></span> </div><br />
Burung ciblek atau dikenal juga dengan nama latin Prinia familiaris kini semakin langka. Burung yang dimasukkan ke dalam keluarga Prinia (merujuk bulu sayap putih bertipe prinia) kini hanya tersisa di sebagian kecil pulau Jawa. Sumatera dan Bali. Di Sumatra tidak jarang sampai ketinggian 900 m dpl, sedangkan di Jawa dan Bali umum sampai ketinggian 1.500 m dpl.<br />
Ciblek memiliki ukuran fisik yang tergolong kecil, hanya sekitar 12 cm terhitung dari ujung paruh hingga ekor. Memiliki bulu punggung berwarna hijau ke abu abuan dengan bagian ujung ekor bermotif totol kehitaman tipis. Pada bagian punggung ada dua macam warna. Untuk tipe ciblek tegalan/ kebun dicirikan dengan warna dada putih sedangkan ciblek sawah berwarna abu abu agak gelap. Ciblek dada putih memiliki intonasi yang panjang, keras dan lebih melengking dengan suara bersuara cap..cap..cap… sedangkan ciblek sawah berbunyi cip..cip..cip… Paruh burung ciblek berbentuk runcing dan kecil dengan bagian atas kehitaman dan bawah kekuningan. Kakinya sangat rapuh berwarna coklat kemerahan. Burung ciblek hidup secara berkoloni kecil antara 3 hingga 12 ekor. Mereka mencari makanan di area terbuka seperti sawah, pekarangan, kebun atau bisa juga didaerah tertutup seperti pinggiran hutan dan kawasan bakau. Di alam bebas, ciblek akan berbunyi secara bersahut sahutan dengan kawanannya. Nyanyian tersebut sebagai tanda komunikasi agar tidak terpisah dan juga sebagai tanda perngatan jika ada bahaya. Saat bernyanyi, ciblek akan mengangkat pantat dan ekornya sehingga terlihat semakin cantik. Burung ciblek mencari mangsa berupa ulat maupun serangga kecil. Terkadang mereka akan turun ke tanah untuk mengambil cacing yang muncul di permukaan. Akan tetapi ciblek peliharaan berbeda lagi dalam hal selera makanan. Mereka dibiasakan mengkonsumsi voer, ulat hongkong atau kroto yang dicampur. Burung ciblek yang gagal beradaptasi dalam selera makanan buatan manusia biasanya akan mati mendadak.<br />
Seperti kebanyakan burung kecil lainnya, ciblek membuat sarang dengan menganyam rerumputan halus. Mereka memilih pohon yang tidak terlalu lebat dengan banyak batang. Sarang ciblek berukuran kecil kurang lebih berdiameter 15 cm dengan lubang kearah samping. Sarang diletakkan di batang dengan ketinggian minimum 2 meter. Mereka bertelur antara 3 hingga 5 ekor. Ciblek termasuk burung yang pandai mengasuh anaknya, terbukti dengan rendahnya angka kematian anak di sarang.<br />
<a href="http://vdocd.files.wordpress.com/2011/02/ciblek2.jpg"><img alt="" class="alignnone size-medium wp-image-228" height="202" src="http://vdocd.files.wordpress.com/2011/02/ciblek2.jpg?w=300&h=202" title="Ciblek2" width="300" /></a><br />
Sebelum tahun 1990 an burung ini dibiarkan hidup bebas. Akan tetapi saat ini burung ciblek terus diburu. Penangkapan banyak dilakukan terutama di daerah pedesaan di pulau Jawa. Sifatnya yang tidak takut terhadap manusia, semakin mudah untuk menjerat burung ciblek. Ada beberapa macam cara untuk menangkap burung ini. Pemburu tradisonal biasanya menggunakan pulut (getah nangka) yang di oleskan di daerah habitat ciblek. Karena burung ini memiliki pola terbang pada daerah yang sama, pemburu dapat memprediksi titik titik burung ini akan hinggap kembali. Ada pula yang menangkap dengan membentangkan jarring di sawah. Bisa juga dengan meletakkan cermin atau anakan burung yang diambil dari sarangnya pada sangkar perangkap sehingga memancing indukan untuk datang dan masuk perangkap. Para penangkap burung yang terampil, bahkan, kerap hanya bermodalkan senter, dan kecepatan tangan untuk menangkap burung ciblek yang tidur di malam hari pada pohon pohon ketela.<br />
Burung ciblek dikenal memiliki daya tahan yang rapuh terutama hasil tangkapan dewasa. Saat ini belum terdengar ada pembiak yang berhasil menangkarkan burung ciblek. Burung ciblek peliharaan yang sudah pandai berkicau berharga mahal mencapai rentang harga antara 200 hingga 500 ribu sedangkan untuk yang berkualitas biasa dihargai tiga puluh hingga tujuh puluh ribu. Burung ciblek kualitas bagus sering digunakan untuk memaster burung lomba kicauan karena suara ciblek bening dan tajam dan mudah ditirukan.<br />
Burung ciblek di pasaran saat ini ada dua jenis yaitu Prinia familiaris familiaris dan Prinia familiaris olivaces. Kalau masih muda akan sangat sulit membedakan keduanya, tetapi ketika sudah dewasa akan mudah sekali membedakannya apalagi ketika berkicau.<br />
Pada jenis Prinia familiaris familiaris warna bulu lebih gelap, garis putih di sayap lebih lebar, badan lebih lebar, dan dada tampak bidang, jantannya bersuara keras, tajam dan tebal membentuk vokal ciikrak…ciikrak.. yang dikombinasi suara cicitan, penyebarannya di daerah Jawa Timur, Bali dan Jawa Barat.<br />
Pada Prinia familiaris olivaces warna bulu tampak lebih terang atau lebih muda, garis putih di sayap lebih pendek dan agak kecil, tubuh tampak ramping, serta dada tidak terlalu bidang, bulu dada jantannya hitam yang tampak tipis atau samar, kicauannya lebih menonjolkan jeritan panjang satu nada dan tidak membentuk vokal seperti ciikrak..ciikrak..cet..cet.. oleh karena vokal suaranya tidak terbentuk maka suara kicauannya terdengar tipis dan kurang keras. Penyebarannya di Jawa Tengah, Jawa Barat dan Sumatera.<br />
Penyebaran:<br />
Ciblek lebih banyak dijumpai di Jawa, Bali dan Sumatera.<br />
Habitat:<br />
Daerah sawah, kebun, ladang, pinggiran hutan dan di sekitar rumah penduduk, dari dataran rendah hingga pada ketinggian 1000 m dpl sangat mungkin dijumpai burung ciblek. Musim berkembangbiaknya tidak pasti, akan tetapi pada umumnya mereka berkembangbiak pada saat menjelang musim hujan dengan jumlah telur yang dihasilkan antara 2 sampai dengan 3 butir. Makanan alami yang paling disukai ciblek adalah serangga, seperti ulat daun, rayap, telur kupu-kupu, telur semut dan jenis serangga lainnya.<br />
Membedakan Ciblek Jantan dengan Ciblek Betina<br />
Ciri-ciri ciblek jantan antara lain: badan lebih besar dan ekornya lebih panjang dari yang betina, bulu dada atas dan samping kanan kiri berwarna hitam, bulu dada ke bagian perut kuning keputih-putihan, atap kepala hingga ke sayap abu-abu gelap, untuk ciblek dewasa paruh bawah berwarna hitam,bunyi suara ciikrak…ciikrak..!! Sedangkan untuk ciri-ciri ciblek betina adalah: badan lebih kecil serta ekor lebih pendek dari yang jantan, bulu dada kuning keputihan, bulu atap kepala hingga ke sayap abu-abu pucat, untuk burung dewasa paruh bawah berwarna putih, mempunyai alis berwarna putih di atas mata, serta bunyi suara cineniin…cineniin…<br />
Daya Tarik burung Ciblek<br />
Daya tarik burung ciblek umumnya pada suara kicauannya, meskipun senada kicauannya menarik dinikmati ketika berulang-ulang dan terus-menerus terlebih lagi apabila kicauannya pada tempo yang tinggi dalam waktu lama.<br />
Ciri-ciri ciblek yang baik<br />
Umumnya ciblek dikatakan baik apabila telah rajin berkicau, namun hal ini belum menjadi ukuran kalau ingin membawanya ke arena lomba, suara kicauannya dikatakan baik kalau volumenya besar, keras, tajam, cepat dan tebal, hal ini sangat tidak mungkin dperoleh pada ciblek bakalan atau baru ditangkap. Biasanya suara burung berkicau yang baik dapat ditandai dengan meliha paruhnya, paruh yang agak panjang dan tidak begitu tebal menandakan burng memiliki suara yang baik dan rajin berkicau, sementara paruh yang pendek dan tipis biasanya kicauannya jarang dan ngambang.<br />
Perawatan ciblek dari bakalan muda hutan yang belum makan voer<br />
Menjinakkan bakalan ciblek muda hutan dari hasil tangkapan atau membeli di pasar burung yang belum makan voer sangat mudah, beberapa langkah perawatannya adalah sebagai berikut:<br />
1. Untuk mengkondisikan ciblek tersebut pada sangkar barunya sebaiknya ciblek di masukkan sangkar yang ketiga sisinya (samping kiri kanan dan belakang) ditutup dengan koran ataupun kain, kemudian ditaruh di tempat yang sepi, selama kurang lebih 3 (tiga) hari ciblek dikasih kroto segar setiap pagi dan sore.minuman bisa dicampur dengan multivitamin/antistress untuk burung.<br />
2. Hari selanjutnya adalah meracik campuran kroto dengan voer lembut ditambah air sedikit. 2-3 hari pertama komposisi kroto dengan voer adalah 75%:25%; 2-3 hari kemudian 50%:50%; 2-3 hari kemudian 25%:75%. Pemberian campuran kroto dengan voer ini diberikan pada pagi dan sore hari, bisa ditambah dengan 2 (dua) ekor jangkrik kecil. Kira-kira 6 – 9 hari ciblek sudah mau makan voer, dengan melihat kotorannya yang sudah berwarna seperti warna voer. Campuran kroto bisa diganti dengan ulat hongkong.<br />
3. Setelah warna kotorannya sudah menyerupai warna voer langkah selanjutnya adalah memberikan voer kering 100% selama 1 minggu yang diselingi dengan pemberian extra fooding berupa kroto segar/ jangkrik/ ulat hongkong dengan jumlah terbatas setiap pagi dan sore, sekaligus membuka ketiga sisi sangkar yang tertutup. Hal ini dilakukan untuk membiasakan secara perlahan-lahan terhadap dunia barunya. Pada tahap ini ciblek sudah dapat makan voer secara total, namun karena burung ciblek adalah burung pemakan serangga alangkah baiknya jika ciblek diberikan selingan jangkrik/ kroto/ ulat hongkong walaupun 1 (satu) hari sekali dengan jumlah 2-3 ekor jangkrik kecil atau 3-4 ekor ulat hongkong atau ½ sendok teh kroto.<br />
4. Untuk menjinakkan ciblek, trik selanjutnya adalah menaruh burung ciblek pada keramaian dengan menggantungkannya pada posisi yang agak tinggi kemudian setiap pekan berangsur-angsur semakin rendah, sambil dilatih pemberian extra fooding dengan tangan.<br />
5. Setelah 3 – 4 bulan burung ciblek anda akan berkicau dengan riang.<br />
Pemberian kroto setiap hari akan merangsang burung ciblek cepat berkicau.<br />
Perawatan burung ciblek supaya rajin berkicau<br />
<br />
Untuk menjadikan burung ciblek anda rajin berkicau berikut tips perawatannya:<br />
1. Pagi jam 05.00 WIB buka krodong, kemudian digantang di luar rumah, para kicaumania sering menyebut diembun-embunkan, namun sebenarnya untuk semua jenis burung senang akan suasana pagi hari menjelang matahari terbit.<br />
2. Jam 07.00 WIB ciblek diberikan extra fooding berupa jangkrik kecil 2-3 ekor, kroto ¼ – ½ sendok teh, ulat hongkong 2 – 4 ekor (pemberian extra fooding bisa disesuaikan dengan settingan), kemudian disemprot dengan setelan semprotan lembut.<br />
3. Penjemuran bisa dilakukan pada pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 09.00 WIB.<br />
4. Setelah itu di gantang ditempat yang teduh.<br />
5. Sore hari jam 16.00 WIB pemberian extrafooding dengan jumlah yang sama dengan pemberian extra fooding pagi harinya.<br />
6. Sore jam 17.00 WIB burung dikrodongDodi sofiyantohttp://www.blogger.com/profile/16776163258130698515noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5101953969036432954.post-51032741948592767472011-07-26T23:34:00.000-07:002011-07-26T23:39:49.593-07:00PRENJAK JAWA<h2 class="title icon"></h2><div class="content"><div id="post_message_138719"><a href="http://www.kicaumania.org/forums/images/misc/quote_icon.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Quote" border="0" src="http://www.kicaumania.org/forums/images/misc/quote_icon.png" title="Quote" /></a><blockquote class="postcontent restore "><div class="bbcode_container"><div class="bbcode_quote"><div class="quote_container"><div class="bbcode_postedby"> <b><span style="color: red;">]</span></b> </div><div class="message"><img alt="" border="0" src="http://i109.photobucket.com/albums/n56/johnyniki/Prenjak/prinia3_nd.jpg" /><br />
<br />
<b>Perenjak Jawa</b> juga dikenal sejenis burung kicauan dari suku Cisticolidae (pada banyak buku masih dimasukkan ke dalam suku Sylviidae). Dalam bahasa Inggris burung ini dikenal sebagai Bar-Winged Prinia, merujuk pada dua garis putih pada setiap sayapnya. Nama ilmiahnya adalah Prinia familiaris Horsfield.<br />
<br />
<b>Ciri-ciri:</b><br />
Burung kecil ramping, dengan panjang total (diukur dari ujung paruh hingga ujung ekor) sekitar 10 cm. Hampir seluruh sisi atas badan berwarna coklat hijau-zaitun. Tenggorokan dan dada putih, perut dan pantat kekuningan. Sisi dada dan paha keabu-abuan. Ciri khas: sayap dengan dua garis putih, serta ekor panjang dengan ujung berwarna hitam dan putih.<br />
Paruh panjang runcing, sebelah atas berwarna kehitaman dan sebelah bawah kekuningan. Kaki langsing dan rapuh berwarna coklat kemerahan atau merah jambu.<br />
<br />
<b>Jenis Kelamin:</b><br />
Jantan bila dibedakan dari betina dengan ukuran tubuhnya yang lebih besar dan aktif berkicau. Ekor lebih panjang dan warna sayap yang lebih gelap.<br />
<br />
<b>Kebiasaan & Penyebaran:</b><br />
Burung yang ramai dan lincah, yang sering ditemui di tempat terbuka atau daerah bersemak di taman, pekarangan, tepi sawah, hutan sekunder, hingga ke hutan bakau. Juga kerap teramati di perkebunan teh. Dua atau tiga ekor, atau lebih, kerap terlihat berkejaran sementara mencari makanan di antara semak-semak, sambil berbunyi-bunyi keras cwuit-cwuit-cwuit.. ciblek-ciblek-ciblek-ciblek.. ! Ekor yang tipis digerakkan ke atas saat berkicau.<br />
Mencari mangsanya yang berupa aneka serangga dan ulat, perenjak jawa berburu mulai dari permukaan tanah hingga tajuk pepohonan. Burung ini membuat sarangnya di rerumputan atau semak-semak hingga ketinggian sekitar 1,5 m di atas tanah. Sarang berbentuk bola kecil dianyam dari rerumputan dan serat tumbuhan.<br />
Perenjak Jawa adalah burung endemik (menyebar terbatas) di wilayah Sumatra, Jawa dan Bali. Di Sumatra tidak jarang sampai ketinggian 900 m dpl, sedangkan di Jawa dan Bali umum sampai ketinggian 1.500 m dpl.<br />
<br />
<b>Tingkat Kehidupan:</b><br />
Sebelum tahun 1990-an, burung ini boleh dibilang tidak memiliki nilai ekonomi, sehingga banyak dibiarkan bebas dan meliar seperti halnya burung gereja dan burung pipit. Sifatnya yang mudah beradaptasi dan tidak takut pada manusia menyebabkan populasi burung ini cukup tinggi pada wilayah-wilayah yang sesuai.<br />
Setelah tahun-tahun itu, burung ini mulai banyak diburu orang untuk diperdagangkan terutama di Jawa. Apalagi burung ini mudah dijumpai di wilayah perkebunan dan memiliki keistimewaan mudah jinak. Sifat jinaknya membuat ia mudah ditangkap dengan cara dipikat yaitu memakai bantuan cermin di dalam sangkar. Burung yang tertarik dengan bayangannya sendiri akan terjebak di dalam sangkar.<br />
Cara lain adalah dengan memasang jerat atau rajut di sekitar sarangnya, atau dengan perangkap getah (pulut) pada tempat-tempat tidurnya di waktu malam. Para penangkap burung yang terampil, bahkan, kerap hanya bermodalkan senter, kehati-hatian dan kecepatan tangan menangkap burung yang tidur di malam hari.<br />
Sayang sekali burung ini mudah stres dan mati dalam pemeliharaan, terutama apabila yang ditangkap adalah burung dewasa. Belum lagi jika pemeliharanya tidak berpengalaman. Namun ini agaknya tidak menyurutkan minat para penangkap burung untuk terus memburunya. Sampai sekarang, burung ini belum berhasil dibiakkan dalam tangkaran. Dan para penggemar burung masih bergantung pada tangkapan dari alam.<br />
Eksploitasi yang berlebihan ini segera terlihat akibatnya. Di wilayah-wilayah tertentu seperti di pinggiran Jakarta dan Bogor, di mana burung ini melimpah sebelum tahun ‘90an, kini seolah ‘kehabisan stok’. Perenjak Jawa semakin jarang terlihat di taman-taman, dan hadir terbatas di tempat-tempat tertentu yang masih dekat hutan.<br />
Dalam pemeliharaan biasanya burung ini sering diberi makanan berupa kroto (tempayak dan anak semut rangrang), ulat hongkong, serta pelet (voer).</div></div></div></div></blockquote></div></div>Dodi sofiyantohttp://www.blogger.com/profile/16776163258130698515noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5101953969036432954.post-6977183532182171402011-07-26T22:13:00.000-07:002011-07-26T23:29:43.605-07:00Dodi sofiyantohttp://www.blogger.com/profile/16776163258130698515noreply@blogger.com0